Rutinitas kerja yang terus berulang dapat menyebabkan sebagian karyawan merasa jenuh dan bosan. Seringkali perasaan  ini tidak teratasi dengan baik sehingga berhujung pada penurunan kinerja dan semangat dari karyawan.
Kondisi ini kerap kita kenal dengan ungkapan "Demotivasi", yang dalam istilahnya diartikan dengan suatu perasaan dimana kita merasa lelah, putus asa, kehilangan semangat dan antusiasme untuk bekerja  bahkan hingga merasa  ingin menyerah untuk melakukan suatu hal atau pekerjaan.Â
Demotivasi ditimbulkan oleh berbagai hal seperti perasaan tidak maksimal dalam melakukan pekerjaan, penurunan minat terhadap tugas yang dikerjakan, stress, rasa  kurang percaya diri, hingga bosan. Demotivasi yang tidak teratasi dapat berhujung pada keinginan seseorang untuk menyerah pada tujuan mereka sepenuhnya.Â
Untuk menghindari munculnya berbagai hal tersebut, maka perlu untuk mengetahui 5 penyebab demotivasi pada karyawan:
1. Tidak ada perkembagan karir
Tidak adanya jenjang karir dan peluang perkembangan diri dapat meyebabkan karyawan merasa stuck dan kehilangan semangat dalam bekerja. Hal ini terjadi karena karyawan merasa jenuh dengan keseharian yang terus berulang, apalagi dipicu dengan tuntutan kerja terlalu tinggi sehingga mereka merasa tidak diapresiasi pekerjaannya dan acapkali dianggap  sebagai pekerja bukan karyawan.
2. KPI yang tidak realistis
Key Performance Indicator (KPI) merupakan alat ukur kinerja karyawan yang digunakan untuk mengukur seberapa baik performa karyawan dalam mecapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan perusahaan. KPI tidak realistis dapat menjadi faktor demotivasi pada karyawan, karena target kerja dan hasil kinerja karyawan menjadi  tidak terukur degan baik. KPI yang realistis juga dapat menentukan jumlah gaji sepadan yang pantas didapatkan oleh karyawan.
3. kerja toxic
Lingkungan kerja toxic disebabkan karena banyak hal seperti sistem kerja yang kaku, sering terjadi konflik antar karyawan, tim tidak suportif, penerapan Komunikasi searah, perasaan Kurang nyaman dengan atasan, dsb.
Berbagai hal tersebut dapat menyebabkan suasana kerja menjadi negatif dan munculya perasaan  badmood dalam bekerja sehingga berhujung pada timbulnya gejala demotivasi. Lingkungan kerja toxic juga dapat dipengaruhi karena faktor karyawan mudah baper, budaya kerja kantor belum terbentuk atau merasa tidak cocok dengan budaya kerja yang ada.
4. Burnout
Burnot adalah kelelahan secara fisik, emosional, atau mental yang disertai dengan munculnya penyebab demotivasi sehingga menimbulkan sikap negatif pada diri sendiri maupun orang lain. Burnout disebabkan oleh  work fatigue dan stress berkepanjangan, kurangnya reward dari orang lain, tidak pernah mengapresiasi diri sendiri, dan munculnya perasaan bosan pada karyawan.
5. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion sering mengakibatkan kita merasa hasil pekerjaan tidak memuaskan, performa kerja menurun, sering menunda-nunda pekerjaan, tidak ingin terlibat dalam pekerjaan, tidak memiliki kepercayaan diri, dan berhujung pada ketidakjelasan tujuan kerja. Maka jika kamu merasa pekerjaanmu tidak sesuai dengan passion jangan takut untuk mencoba hal baru, dan turut mengasah skill agar kamu bisa terus bertumbuh.
Adapun cara menghindari munculnya demotivasi kerja diantaranya dengan mengapresiasi diri sendiri, menerapkan dan menjaga work life balance, mengikuti beragai komunitas atau mencari kegiatan baru untuk distraksi, selalu memikirkan hal positif, mengubah rutinitas harian, menghindari hal negatif di lingkungan kerja,  Mendekatkan diri pada tuhan yang maha Esa, atau jika kamu merasa perlu penyembuhan terkait keluhanmu  jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan pihak professional.
Berikut penjelasan terkait penyebab demotivasi pada karyawan dan cara mengatasinya. Jika kamu merasakan munculnya berbagai gejala tersebut segera konsultasikan dengan rekan kerja atau teman dekatmu. Jangan biarkan hingga perasaan demotivasimu mengakar, karena jika hal tersebut terjadi akan berpengaruh besar terhadap performa kerjamu kedepannya.
