Mohon tunggu...
padma malikahani
padma malikahani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Content Writer

Hidup Seperti Larry

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serdadu Pelik Berimbau

6 September 2023   22:39 Diperbarui: 6 September 2023   22:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Runyam ruam semaput negeriku

Dilanda musibah yang kian papa

Deru melaju tepis membekuk

Apakah Indonesiaku kian dilanda pesakitan?

 

Tujuh puluh delapan tahun ironi reformasi

Gaung merdeka menderu dipelupuk nadi

Ribuan janji manis mengelabui masyarakat

Dalih terbebas merasuk dijajah moral

 

Nestapa rakyat ringkih dibekap ekonomi

Jiwa bangsa lumpuh meratap politik tersalahgunakan

Nasib generasi muda kalut akan zonasi pendidikan

Keterbelakangan teknologi meraup nasib di pedalaman

 

Sungguh malang nasib sang zambrud khatulistiwa

Budaya ramah tamah kian dilebur petaka egoisme

Debur kejayaan tak hentinya bagkit meronta

Sayup penuh harap akan ranah kalbu pulihkan kembali

 

Rinai derita membara harus ditempas

Menagih janji manis yang tak sekedar pengharapan

Maslahat rakyat adalah tanggungjawab bersama

Karena hakikat kemerdekaan ialah hak segala bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun