Mohon tunggu...
Saprudin Padlil Syah
Saprudin Padlil Syah Mohon Tunggu... profesional -

Visit me on padlilsyah.wordpress.com I www.facebook.com/Padlil I\r\n@PadlilSyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadilah Pakaian Terbaik untuk Pasanganmu!

12 Juli 2017   13:13 Diperbarui: 12 Juli 2017   13:17 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan  talak berada pada suami bukan berarti bahwa superioritasnya dalam  melanjutkan dan menghentikan tali pernikahan. Namun justru tanggung  jawab yang berat. Rosululloh mengingatkan, "Halal yang paling dibenci  oleh Allah adalah talak". Hadits ini menunjukan bahwa talak bukan sebuah  hal yang sepele. Talak bukan hal bisa dilakukan sambil lalu. Dalam  kesempatan lain Rosululloh mewanti-wanti kepada kita, "Tiga perkara yang  serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius, yaitu; nikah, talak  dan rujuk".

Dua  hadits diatas memberitahu pada para suami agar berhati-hati dengan  ucapan talak. Oleh karenanya tanggung jawab suami untuk mempelajari  dengan mendalam yang berkaitan dengan talak. Bukan hanya untuk  menyelamatkan tali pernikahan, namun agar tidak terjerumus dalam  kebencian dan murka Allah. Ingat! Bukankah menikah adalah mencari rida  Allah?

Untuk  urusan talak saja harus mendalaminya, apalagi yang berkaitan dengan  hakikat nikah sendiri. Suami mempunyai tanggung jawab lebih agar  pembangunan rumah tangganya sesuai dengan blueprint disyariatkannya  pernikahan.

Jika  suami dan isteri berpegang pada prinsip tentang pernikahan. Dan prinsip  itu selalu dipegang teguh dalam membina bangunan rumah tangga, maka  Allah akan memberikan tiga hadiah kepada pasangan tersebut; ketentraman,  saling cinta dan saling sayang sebagaimana firman Allah dalam Ar-Rum:  21.

Sarawak, 11 Juli 2017.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun