Ayat-ayat ini sangat jelas, tegas tentang perintah berdzikir, tidak ada batasan kapan dan dimana. Ayat ini bersifat umum (am). Berdizikir pada bulan robiul awal, rajab, muharam atau saat mengenang kelahiran dan sejarah Rosulloh bisa haram kalau ada dalil yang mengkecualikan dari dalil umum perintah berdzikir tadi. Sepengetahuan saya, tidak ada.
- Majlis Dzikir
“Dan bersabahlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan berharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengaharapkan perhiasan dunia ini: dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya kami lalaikan dari mengingat kami, serta menuruti hawa nafsunya dan keadaanya itu melewati batas “(Al-Kahfi: 28).
Menurut imam At-Thabari dan Ibn Katsir makna ayat ini adalah perintah Allah kepada Rosul agar menenangkan dirinya untuk duduk berdizikri kaersama para sahabat.
Dari Abi Hurairah dan dari Abu Said Al-Khudri ra, berkata, “Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum sambil berdzikir kepada Allah, melainkan mereka akan diliputi oleh para malaikat dan Allah akan memberikan rahmatNya kepada mereka, memberikan ketenangan hati dan memujinya di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR Imam Muslim).
Dalam mengingat (mengenang) kelahiran Rosulullah Saw, selain dilakukan secara individu juga dilakukan secara berjamaah di sebuah tempat (majlis). Yang dilakukannya adalah berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah, juga mendengar dan memahami ayat-ayat Allah.
- Saling Menasehati
Dalam surat Al-Ashr dijelaskan bahwa orang yang tidak akan rugi adalah orang yang beriman, beramal soleh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Ketika mengingat kelahiran Rosulullah Saw, umumnya ada seorang Alim yang didaulat untuk menyampaikan ilmu agama dan menyampaikan sejarah Rosul. Tujuannya sangat jelas adalah Amrun Bil Ma’Ruf dan Nahhyun ‘Anil Munkar.
“Serulah ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah, pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” (An-Nahl: 125).
Dalam berdakwah (mengajak kepada kebenaran) juga tidak batasan baik waktu maupun tempat. Termasuk saat di bulan kehaliran Rosulullah. Justru kapanpun dimanapun ajakan kepada Allah harus ada. Namun, ayat ini mengingatkan kepada kita tata cara berdakwah. Momentum mengingat kelahiran Rosulullah adalah kesempat dan salah satu cara untuk melakukannya. Kecuali ada dalil khusus yang membantahnya.
- Shodaqoh, Shalawat dan Silaturohim