Mohon tunggu...
Padlika Zulfatoni (19170010)
Padlika Zulfatoni (19170010) Mohon Tunggu... Administrasi - EKONOMI PEMBANGUNAN-UNIVERSITAS MATARAM

Bad words, but good attitude https://safelinkduit.com/D2Jh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Penilaian dan Evaluasi Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

27 Mei 2020   18:08 Diperbarui: 14 Juni 2021   17:25 5718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengamati Bagaimana Penilaian dan Evaluasi Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia (unsplash/annie-spratt)

Saat ini, Indonesia menganut sistem pendidikan nasional yang terdiri dari tiga jenjang diantaranya yakni pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Saat ini, pendidikan di Indonesia juga dikontrol dan dipegang oleh tiga kementrian. 

Pendidikan dasar dan menengah dipegang oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), pendidikan tinggi dipegang oleh Mentri riset teknologi dan pendidikan tinggi (menristekdikti), dan sekolah dasar, menengah, dan tinggi berbasis agama dipegang oleh kementrian agama (kemenag). Ketiga kementrian ini menjadi pilar pendidikan di Indonesia ini.

Dari segi pembelajaran, Kemendikbud dan menristekdikti memiliki jalan yang hampir sama yakni meningkatkan kemampuan peserta didik dengan materi pembelajaran umum akan tetapi memiliki jenjang pendidikan yang berbeda antara Kemendikbud dengan menristekdikti. Sedangkan kemenag lebih kepada proses pembelajaran berbasis religi dan ilmu pengetahuan. 

Perbedaan juga yakni apabila Kemendikbud hanya mewadahi pendidikan dasar dan menengah serta menristekdikti hanya mewadahi perguruan tinggi, akan tetapi kementrian agama mewadahi semua jenjang pendidikan di Indonesia ini, mulai dari pendidikan dasar dengan sebutan MI, pendidikan menengah dengan sebutan MTS Dan MA, serta perguruan tinggi yang bernaung di kementerian agama seperti UIN, IAIN dan STAIN.

Baca juga : Penghapusan UN di Sistem Pendidikan Indonesia

Dari hal tersebut, setiap kementrian juga memiliki penilaian dan evaluasi hasil belajar tersendiri. Penilaian dan evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan untuk menilai hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dilakukan evaluasi dalam proses pembelajaran sehingga terjadi penutupan kesalahan dalam proses pendidikan. 

Penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran dari ketiga kementerian ini dilakukan sesuai dengan kadar kemampuan kementrian dalam melakukan evaluasi dalam pendidikan. Berikut adalah cara penilaian dan evaluasi dalam ketiga kementrian ini:

1. Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)
Kementrian pendidikan dan kebudayaan yang mengambil alih pendidikan dasar dan menengah melakukan penilaian yang hanya dilakukan kepada pendidikan dasar dan menengah. Kriteria penilaian yang dilakukan antara lain:

1. Siswa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diadakan oleh sekolah

2. Mematuhi aturan dari sekolah.

3. Mematuhi aturan dan etika di sekolah

4. Memiliki nilai yang memuaskan dalam hal akademik.

Baca juga : Penerapan Sistem Pendidikan Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

Hal tersebut merupakan gambaran umum dari penilaian yang dilakukan oleh sekolah dalam naungan Kemendikbud. Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan adalah untuk memperbaiki semua kinerja yang bermasalah yakni:

1. Apabila ada materi yang tidak dipahami siswa, guru akan mencari proses penyelesaian yang lain

2. Apabila ada sistem yang keliru,

3. Apabila ada pegawai yang kurang kerja atau malas

Hal tersebut yang akan dievaluasi dari sekolah dalam naungan Kemendikbud

2. Mentri riset, teknologi pendidikan tinggi (menristekdikti)

Dalam kementrian ini, hanya menaungi sekolah tinggi atau perguruan tinggi. Kriteria penilaian bagi perguruan tinggi antara lain:

1. Melihat hasil kerja mahasiswa

2. Menilai hasil penilitian mahasiswa

3. Etika dan perilaku mahasiswa

4. Nilai akademik yang didapatkan oleh mahasiswa

Baca juga : Hardiknas, Perjuangan Ki Hajar Dewantara dan Kesalahan Sistem Pendidikan

Hal tersebut sebagai penilaiannya. Evaluasi yang dilakukan hampir sama dengan Kemendikbud, akan tetapi jenis pendidikan yang dilakukan evaluasi yang berbeda

3. Kementerian agama (kemenag)
Penilaian dalam kementrian agama memiliki perbadaan dalam khas religiusnya. Penilaiannya antara lain:

1. Penilaian religi siswa atau mahasiswa

2. Penilaian terhadap mata pelajaran agama yang didapatkannya.

3. Penilaian akhlak.

4. Penilaian moral.

Sedangkan evaluasi dalam bidang kementrian agama lebih banyak kepada evaluasi materi pembelajaran saja.

Jadi kesimpulannya adalah, penilaian dan evaluasi pendidikan dilakukan berbeda-beda tergantung instansi yang mengikatnya yakni Kemendikbud, menristekdikti, dan kemenag memiliki poin yang berbeda dalam melakukan penilaian dan evaluasi.

Akan tetapi tujuan dari penilaian dan evaluasi ini sama yakni untuk mengetahui hasil pembelajaran dan mengetahui kekurangan dalam pembelajaran yang dilaksanakan

Sekian!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun