Tidak terasa sudah 2 bulan lebih negara Indonesia berperang melawan virus Corona. Selama itu pula jumlah yang terjangkit semakin bertambah dan tanpa adanya tanda-tanda penurunan.Â
Terakhir pada tanggal 21 Mei kemarin menjadi puncak terbesar penyebaran covid-19 ini dengan jumlah yang positif terjangkit virus ini sebanyak 973 orang dalam sehari. Hampir seribu orang yang terjangkit dalam sehari dengan klasifikasi terbanyak yakni di provinsi Jawa barat. Hal tersebut semakin mempersulit dalam percepatan penanganan covid-19 ini.
Akan tetapi sebelumnya pada 24 April 2020, Mendikbud mengumumkan skenario pendidikan yang dirancang untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19 ini.Â
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) tengah merancang model pendidikan belajar dari rumah hingga akhir 2020 nanti sebagai langkah antisipasi penyebaran virus. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana tugas direktur jendral PAUD, pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), Muhammad Hamid. Beliau mengatakan bahwa " kita sedang mempersiapkan kalau nanti belajar dari rumah ini bisa dilaksanakan hingga akhir 2020" kata Hamid pada CNN Indonesia tanggal 24 April 2020.Â
Semua itu akan terjadi tergantung apabila cepat atau tidaknya penanganan kasus covid-19 ini. Selain itu, jika kegiatan belajar dirumah ini benar-benar diperpanjang hingga akhir tahun, maka Kemendikbud akan melakukan penyesuaian kembali terkait penyesuaian materi KBM di masa tahun ajaran baru ini, akan tetapi, kegiatan penerimaan peserta Didik baru (PPDB) akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan. Tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan anjuran Mentri pendidikan yakni PPDB dilaksanakan dengan daring.
Lalu, bagaimana cara melakukan proses pembelajaran hingga akhir tahun 2020?
Berbagai proses pembelajaran bisa dilakukan melalui daring ( dalam jaringan) sehingga dapat memudahkan semuanya untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Selain itu metode yang paling sering digunakan adalah metode pembelajaran langsung, entah itu melalui video pembelajaran, video call telekonferensi dengan guru serta teman-teman sekelas, perekam suara, dan bahkan pemerintah juga telah menyediakan pembelajaran dari rumah melalui acara tv nasional yakni TVRI dan RRI. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang pembelajaran dari rumah.
Akan tetapi, bagaimana cara melakukan pembelajaran kooperatif dalam kondisi pandemi saat ini????
Kooperatif berarti kerja sama antara 2 orang atau lebih. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan berkelompok dan bekerja sama dalam melakukan proses pembelajaran dan memecahkan masalah dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tersebut ditujukan untuk melatih kerja sama antara satu anggota dengan anggota yang lain dalam hal belajar dan memecahkan suatu masalah.Â
Apabila satu orang dalam satu kelompok tersebut belum menguasai materi yang diberikan, maka kelompok tersebut belum bisa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Selain pembelajaran kelompok, kooperatif juga disebut sebagai pembelajaran diskusi.
Dalam hal lain, kooperatif memiliki unsur yakni:
1. Ketergantungan positif
Ketergantungan positif maksudnya adalah setiap anggota kelompok membutuhkan anggota kelompok yang lain untuk bisa memecahkan masalah secara bersama melalui jalan diskusi.
2. Tanggung jawab perorangan
Apabila dalam sebuah kelompok dierikan satu tema oleh seorang guru, maka semua anggota kelompok bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain tema tersebut, setiap anggota kelompok akan membagi materi yang akan mereka cari dan menguasai materi tersebut. Hal tersebut akan membuat sikap tanggung jawab perorangan dalam suatu kelompok menjadi besar.
3. Tatap muka
Dengan melakukan tatap muka antar anggota kelompok, mereka akan bisa melakukan diskusi dalam memecahkan suatu kesulitan dalam penyelesaian materinya
4. Komunikasi antar kelompok
Komunikasi harus tetap terjalin baik antara setiap anggota kelompok, sehingga tidak terjadi mis komunikasi antar setiap anggota
5. Proses kelompok
Proses kelompok ini maksudnya adalah setiap proses dalam menyelesaikan suatu masalah tersebut harus dilakukan dengan cara yang sistematis sehingga alur materi pembelajaran yang dibahas akan menjadi teratur dan tertata.
Jadi, apabila mengacu pada unsur atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif diatas, bisakah pembelajaran kooperatif dilakukan pada masa pandemi covid-19 saat ini??
Dengan keadaan pandemi sekarang ini dibandingkan dengan keadaan zaman saat ini, kegiatan pembelajaran kooperatif bisa saja dilakukan dalam proses belajar mengajar. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, tidak ada yang tidak mungkin yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran.Â
Untuk melakukan kegiatan belajar dengan kooperatif, pendidik akan membagi siswanya dalam beberapa kelompok tertentu dan dibagikan tema tertentu oleh pendidik. Siswa atau mahasiswa bisa melakukan semua kegiatan sesuai unsur pembelajaran kooperatif tersebut.Â
Mulai dari ketergantungan positif, tanggung jawab materi, tatap muka via video telekonferensi, komunikasi antar anggota, dan proses kelompok. Hal tersebut bisa dilakukan dengan kemudahan zaman sekarang ini. Lalu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tersebut, bisa dipresentasikan melalui rekaman video, rekam suara maupun video call atau telekonferensi. Oleh karena itu, keadaan saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap proses pendidikan.
Well,sekian artikel dari saya, kesimpulannya adalah, pendidikan merupakan bidang yang sangat fleksibel. Pendidikan akan selalu berinovasi dengan keadaan apapun. Walaupun saat ini terjadi pandemi covid-19, proses pendidikan dapat berlangsung seperti biasanya walaupun hanya dilakukan #dirumahsaja
Sekian!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H