Mohon tunggu...
Padlika Zulfatoni (19170010)
Padlika Zulfatoni (19170010) Mohon Tunggu... Administrasi - EKONOMI PEMBANGUNAN-UNIVERSITAS MATARAM

Bad words, but good attitude https://safelinkduit.com/D2Jh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perang Teori antara Lev Vygotsky dengan Jean Piaget tentang Kognitif

29 Maret 2020   12:08 Diperbarui: 29 Maret 2020   12:16 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. quizizz.com dan adityanursasongko.wordpress.com

Akan tetapi Lev Vygotsky menolak akan teori yang dipaparkan oleh Piaget itu sendiri. Menurut Vygotsky, perkembangan kognitif tidak berkembang pada suatu ruang sosial yang hampa. Vygotsky menekankan bahwa proses perkembangan mental yang terjadi seperti ingatan, perhatian, penalaran dan pembelajaran, harus menggunakan temuan-temuan yang didapatkan dari masyarakat seperti bahasa, sistematika, dan alat-alat ingatan. 

Menurut Vygotsky, peranan masyarakat seperti orang-orang dewasa dan anak-anak lain disekitarnya mempengaruhi perkembangan kognitif dari anak tersebut sehingga memudahkan anak untuk berkembang. Vygotsky juga mengatakan bahwa anak-anak terlahir dengan memiliki kemampuan mental dasar dan dalam proses interaksi nya, anak anak tersebut dipicu untuk meningkatan mentalnya. Dalam masalah fungsi mental, piaget berbeda dengan Vygotsky. 

Fungsi mental yang dimaksud oleh Vygotsky adalah memiliki koneksi-koneksi sosial yang terjadi di dalamnya dan anak-anak lebih mengedepankan kegiatan yang sistematis, logis dan rasional. Menurut Vygotsky, teori kognitif tersebut sejalan dengan teori yang berlaku seperti teori sciogenesis yakni dimensi kesadaran sosial bersifat primer dan kegiatan individual nya merupakan derative atau turunan dari sekunder. Vygotsky juga menekankan terhadap pentingnya peran aktif seseorang dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Maka dari itu, teori yang dikembangkan oleh Vygotsky lebih condong disebut teori konstruktivism. Maksudnya yakni ditentukan oleh setiap individu secara mandiri dan lebih menekankan kepada metode Sosio kultural.

Dari penjelasan kedua teori diatas bagaimana menurut anda? Bagaimanakah yang paling berpengaruh menurut anda? Jangan lupa tulis di kolom komentar ya pendapat anda masing-masing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun