Mohon tunggu...
Padlika Zulfatoni (19170010)
Padlika Zulfatoni (19170010) Mohon Tunggu... Administrasi - EKONOMI PEMBANGUNAN-UNIVERSITAS MATARAM

Bad words, but good attitude https://safelinkduit.com/D2Jh

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Panik akibat Virus Corona Dapat Mengganggu Psikologi

17 Maret 2020   03:16 Diperbarui: 17 Maret 2020   10:44 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: AFP via Getty Images

Bahkan di dalam lingkungan kampus sampai ada yang terjangkit virus ini. itulah yang mendasari alasan pak jokowi menyampaikan maklumat kepada seluruh rakyat Indonesia terutama pelajar: "saatnya kita belajar di rumah".

Dalam simpang siur keadaan yang terjadi saat ini, tentunya rakyat di dunia terutama di Indonesia merasa tertekan, takut, dan panik akibat penyebaran corona yang sampai saat ini sudah mencapai  seluruh dunia ini. dalam hal ini, paniklah yang paling sering terjadi dalam diri manusia

Panik merupakan semacam kecemasan dengan rasa takut yang luar biasa selama beberapa saat. Biasanya rasa panik terjadi akibat bencana yang sedang terjadi atau yang sedang menimpa dirinya.

Panik ini sendiri menjadi penghalang terhadap proses sterilisasi akibat corona ini, karena pikiran manusia akan merasa kacau dan sulit diatur. 

Gejala ini terjadi dengan timbulnya degupan jantung yang kencang, gemetar, dan takut yang dirasakan ketika menghadapi suatu bencana. Pertanyaannya adalah, apakah panik tersebut dapat mempengaruhi dan mengganggu psikologis manusia?

Psikologis itu sendiri merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku, fungsi mental dan proses mental manusia melalui proses ilmiah yang dilakukan. 

Biasanya untuk menentukan psikologis seseorang, maka akan dilakukan wawancara secara mendalam sehingga dapat diketahui bagaimana psikologis seseorang tersebut.

Dalam peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini tentang mewabahnya virus corona, faktor psikologi manusia juga perlu diperhatikan untuk menghadapi wabah ini. Ada orang yang biasa-biasa saja, ada juga yang sangat panik dan takut dalam menyikapi masalah ini.

Dalam keadaan panik tersebut, mental seseorang akan menjadi tertekan dan perasaan resah yang berlebihan akan keluar dengan sendirinya, sehingga timbulnya reaksi yang berlebihan akibat munculnya virus corona ini.

Oleh karena itu, dalam kasus ini yakni tentang mewabahnya virus corona ini, kepanikan terjadi akibat ketakutan yang dirasakan oleh seseorang tersebut. Dalam hal ini, apakah panik dapat mengganggu psikologi?

Jawabannya adalah iya. Karena panik dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan keresahan yang berlebihan sehingga emosi seseorang tidak dapat dikontrol sehingga terjadi ketidakstabilan perilaku yang ditampakkan diluar akibat ketakutan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun