4. Perlawanan dan Penganiayaan: Otoritas Makkah, terutama suku Quraisy yang menguasai kota, melihat penyebaran Islam sebagai ancaman terhadap tradisi dan kekuasaan mereka. Akibatnya, para pengikut Islam menghadapi penganiayaan, boikot, dan penolakan yang keras.
5. Pembangunan Komunitas Muslim: Meskipun dihadapkan pada rintangan, komunitas Muslim di Makkah tetap berkembang dan membentuk struktur sosial yang kokoh. Mereka membantu satu sama lain, menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan berjuang melawan ketidakadilan.
6. Pentingnya Tawhid: Konsep Tawhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah, menjadi pusat ajaran Islam pada periode ini. Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya meninggalkan penyembahan berhala dan mengarahkan ibadah hanya kepada Allah yang Maha Esa.
7. Pertumbuhan Ummah Muslim: Meskipun pada awalnya pengikut Islam di Makkah hanya sedikit, jumlah mereka bertambah seiring berjalannya waktu. Semakin banyak orang yang tertarik dengan ajaran Islam dan bergabung dengan komunitas Muslim.
Periode Makkah adalah periode penting dalam sejarah peradaban Islam. Meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan dan penganiayaan, perkembangan Islam di Makkah membentuk dasar peradaban yang kuat dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipahami tentang peradaban Islam pada periode Makkah:
1. Keberangkatan Nabi Muhammad SAW: Periode Makkah dimulai pada tahun 610 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril. Wahyu tersebut menjadi dasar agama Islam yang kemudian berkembang pesat.
2. Penyiaran Ajaran Islam: Meskipun awalnya hanya sedikit pengikut, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya secara bertahap menyebarkan ajaran Islam di Makkah. Mereka menghadapi tantangan dan persekusi dari otoritas Makkah yang tidak menyukai perubahan tersebut.
3. Nilai-nilai Islam: Periode Makkah ditandai dengan penekanan pada nilai-nilai fundamental Islam, seperti keimanan kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan, keadilan sosial, persaudaraan, dan penghormatan terhadap sesama manusia. Ajaran-ajaran ini menjadi pijakan bagi peradaban Islam yang berkembang selanjutnya.
4. Perlawanan dan Penganiayaan: Otoritas Makkah, terutama suku Quraisy yang menguasai kota, melihat penyebaran Islam sebagai ancaman terhadap tradisi dan kekuasaan mereka. Akibatnya, para pengikut Islam menghadapi penganiayaan, boikot, dan penolakan yang keras.
5. Pembangunan Komunitas Muslim: Meskipun dihadapkan pada rintangan, komunitas Muslim di Makkah tetap berkembang dan membentuk struktur sosial yang kokoh. Mereka membantu satu sama lain, menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan berjuang melawan ketidakadilan.