Dalam dunia bisnis yang kompetitif, transparansi dan integritas bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. PT Kalbe Farma Tbk, sebagai salah satu raksasa farmasi di Indonesia, telah membuktikan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada inovasi produk, tetapi juga pada penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang kokoh.Â
Tata Kelola yang Menginspirasi: Prinsip GCG di Kalbe Farma
GCG bukan hanya jargon di Kalbe Farma; ini adalah komitmen yang tertanam dalam setiap aspek operasional mereka. Dengan lima prinsip utamanya yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran Kalbe Farma memastikan setiap langkah bisnisnya berdampak positif, baik secara internal maupun eksternal.Â
1. Transparansi (Transparency): Menjawab Kebutuhan Pemangku Kepentingan
Kalbe Farma memahami pentingnya kepercayaan dalam bisnis, terutama di sektor farmasi yang sangat bergantung pada reputasi. Dengan itu Kalbe Farma secara transparan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para Pemangku Kepentingan, seperti:
- Laporan Keuangan yang Terbuka: Setiap tahun, laporan keuangan Kalbe Farma diterbitkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs resmi perusahaan. Informasi ini tidak hanya akurat tetapi juga disajikan secara mudah diakses oleh pemangku kepentingan.Â
- Komunikasi Publik: Perusahaan rutin menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyediakan platform digital untuk menjawab pertanyaan investor dan masyarakat umum.
2. Akuntabilitas (Accountability): Struktur yang Kokoh dan Efektif
Kalbe Farma memiliki struktur organisasi yang dirancang untuk menjamin akuntabilitas di semua tingkatan, dengan pembagian peran yang jelas antara pengelolaan harian, pengawasan strategis, dan evaluasi kepatuhan. Struktur ini terdiri dari beberapa elemen kunci:
Peran Direksi dan Komisaris:
- Dewan Direksi bertanggung jawab atas pengelolaan harian perusahaan. mereka menjalankan tugasnya dengan focus pada pencapaian visi dan misi perusahaan, termasuk pengembangan strategi bisnis, manajemen sumber daya, serta pencapaian kinerja yang berkelanjutan.
- Dewan Komisaris memberikan pengawasan independen untuk memastikan setiap keputusan strategis sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Â Dewan komisaris memastikan bahwa setiap langkah perusahaan sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Dewan direksi dan dewan komisaris mempunyai tanggungjawab untuk memelihara kesinambungan usaha perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. untuk membantu pelaksaaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh 4 (empat) Komite dan untuk membantu pelaksaan tugas Direksi, Kalbe Farma telah membentuk struktur organisasi yang efektif dan efisien.
- Komite Audit: Komite ini memainkan peran sentral dalam memastikan integritas dan transpansi operasional perusahaan. komite audit bertugas mengevaluasi dan memantau kepatuhan terhadap standar regulasi serta etika bisnis, termasuk dalam aspek keuangan, pelaporan, dan pengendalian risiko.Â
- Komite Nominasi dan Renumerasi:Â Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe Farma membentuk Komite Nominasi dan Renumerasi yang bertugas dalam membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan nominasi dan renumerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Nominasi dan Renumerasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
- Komite Risiko Usaha:Â Kalbe membentuk Komite Risiko Usaha yang bertugas membantu Dewan Komisaris. Komite Risiko Usaha bertanggung jawab dalam memantau kebijakan serta pengelolaan risiko serta tindakan mitigasi yang diambil oleh Perseroan. Komite Risiko Usaha bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris.
- Komite GCG:Â Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah membentuk Komite GCG yang bertugas membantu Dewan Komisaris. Komite GCG bertanggung jawab atas peningkatan dan penyempurnaan praktik GCG sehubungan dengan tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Komite GCG bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris.
3. Kemandirian
Kalbe Farma menempatkan prinsip kemandirian sebagai salah satu pilar utama dalam tata kelola perusahaan yang baik. Prinsip ini diterapkan untuk memastikan bahwa setiap proses pengambilan keputusan berjalan secara objektif, tanpa intervensi atau pengaruh dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, sehingga terhindar dari pontensi konflik kepentingan. Oleh karena itu, untuk mengimplementasikan kemandiriannya Kalbe Farma menunjuk sebagian anggota Dewan Komisaris dari kalangan eksternal, yakni individu yang tidak memiliki hubungan pribadi, kepemilikan saham, atau keterlibatan operasional dengan perusahaan. Peran Dewan Komisaris Independen ini adalah untuk memberikan pengawasan yang objektif, bebas dari bias internalm serta menjaga keseimbangan antara kepentingan pemegang saham, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Kewajaran (Fairness): Setara dalam Semua AspekÂ
Kalbe Farma berkomitmen untuk menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam setiap aspek operasional perusahaan. Prinsip ini memastikan bahwa seluruh hubungan yang terjalin baik dengan karyawan, pelanggan, mitra bisnis, pemasok, maupun pemegang saham dilakukan secara transparan, setara, dan adil. Dengan demikian perusahaan menciptakan lingkungan kerja dan budaya bisnis yang inklusif, professional, serta berandaskan saling menghormati.
5. Tanggung Jawab (Responsibility): Menjawab Tuntutan Sosial dan Lingkungan
Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, Kalbe Farma melaksanakan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR):Â
- Pelayanan Kesehatan Gratis: Menjangkau masyarakat kurang mampu melalui klinik kesehatan keliling.
- Pelatihan Medis: Melibatkan tenaga medis lokal dalam pelatihan profesional untuk meningkatkan standar kesehatan nasional.Â
- Pengelolaan Lingkungan: Pengelolaan limbah secara ketat untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Inovasi Digital Mendukung Tata Kelola Modern
Di era digital, Kalbe Farma tidak tinggal diam. Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan ini mempercepat pelaporan, mempermudah komunikasi dengan investor, dan memastikan keamanan data pelanggan. Dengan memanfaatkan inovasi digital, Kalbe Farma tidak hanya meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan. Kalbe Farma berinvestasi dalam teknologi keamanan siber yang canggih untuk melindungi data pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis dari ancaman digital. Kebijakan privasi dan langkah pengamanan terus diperbarui sesuai dengan standar global. Ini menunjukkan bahwa GCG yang baik selalu bergerak maju, mengikuti perkembangan zaman.Â
Komitmen Kalbe Farma dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) yang modern telah mengasilkan berbagai pencapaian yang menginspirasi:
1. Kepercayaan yang kuat dari investor dan mitra bisnis.Â
2. Penghargaan di tingkat nasional, termasuk pengakuan dalam bidang transparansi dan keberlanjutan.Â
3. Posisi kokoh sebagai pemimpin di sektor farmasi, bahkan di tengah tantangan global.Â
Inspirasi untuk Dunia Bisnis Indonesia
Kalbe Farma adalah contoh nyata bahwa keberhasilan dan keberlanjutan bisnis dapat dicapai melalui penerapan nilai-nilai GCG yang konsisten. Langkah-langkah inovatif perusahaan ini mengajarkan pelaku bisnis Indonesia bahwa tata kelola yang baik bukan hanya kewajiban, tetapi juga strategi yang membawa keuntungan jangka panjang.Â
---
Mengapa Penting untuk Belajar dari Kalbe Farma?
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, Kalbe Farma menunjukkan bahwa etika dan integritas dapat berjalan beriringan dengan pertumbuhan. Bagi pelaku bisnis dan masyarakat, ini adalah pengingat bahwa keberhasilan sejati adalah keberhasilan yang berbasis pada nilai.Â
Apakah perusahaan lain siap untuk mengikuti jejak Kalbe Farma? Atau, apakah industri farmasi akan melangkah lebih jauh lagi? Mari kita tunggu babak berikutnya dari kisah inspiratif ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H