Mohon tunggu...
Epicentrum Kebangsaan
Epicentrum Kebangsaan Mohon Tunggu... Freelancer - Anak muda pendukung Golkar

Anak Muda Indonesia yang Berdulat, Mandiri dan Berkarakter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Hari Ibu, ARB Mengenang Sang Bunda

24 Desember 2013   11:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_285756" align="aligncenter" width="631" caption="Almh. Roosniah Bakrie istri alm. H. Achmad Bakrie (kiri) dan Aburizal Bakrie (kanan)"][/caption]

Andung.  Begitu Aburizal, Roosmania, Nirwan, dan Indra Bakrie biasa memanggil almarhumah ibundanya, Roosniah Bakrie. Sosok ibu bagi keluarga Bakrie begitu dihormati dan disegani. Tentu saja alm. Achmad Bakrie sang ayahanda juga menjadi panutan.

Bahkan, kedua figur orangtuanya dijadikan kisah teladan oleh Aburizal Bakrie (ARB) untuk memotivasi generasi muda di setiap kunjungan sosialisasi kampanye. Dalam salah satu iklan di televisi, ARB mengajak masyarakat untuk menghormati seorang ibu.

Teladan memuliakan ibu, ARB dapatkan dari sang ayah, Achmad Bakrie. Ayahnya kerap mengatakan dua orang yang paling didengarnya adalah sang istri dan satu-satunya putri mereka: Roosmania. Secara jujur, Achmad Bakrie bahagia dan tak salah pilih menikahi Roosniah, ibu bagi empat anak-anak mereka.

Almh. Roosniah Bakrie adalah karakter yang tegas dan disiplin. Dikisahkan ARB dalam icalbakrie.com, ayahnya merasa beruntung memperistri ibunya karena sering membantu dan selalu mengoreksi kepincangan-kepincangan ayah. Ibu menurut ARB, juga menjadi tempat berbagi suka maupun duka.

Maka tidak heran jika kekuatan dari keluarga Bakrie adalah harmonisasi dari anak-anaknya Bakrie. ARB membeberkan rahasia sukses perusahaan Bakrie hingga generasi ketiga. Menurutnya, dalam sebuah keluarga sangat menyedihkan jika terjadi keributan antara ibu dengan bapak, (ibu) dengan anak, antara anak dengan anaknya yang lain ribut karena harta.  Maka kalau itu terjadi segalanya akan runtuh. Di keluarga pun selalu ada yang lebih berada dan yang memiliki kekurangan.

Berkat didikan ibunya untuk mengutamakan pendidikan dibanding harta itulah menjadi kunci kelanggengan Grup Bakrie. ARB pun juga menekankan dalam peraturan perusahaan betapa pentingnya  pendidikan formal.  “Orang yang tidak berpendidikan akan mencari uang, tapi orang yang berpendidikan akan mencari sukses,” ujar ARB.

ARB menganalogikan, jika yang satu mencari sukses, yang satu mencari uang.  Dia sukses mengakibatkan uang datang kerena sukses. Dia tidak cari uangnya tapi cari suksesnya.  Kalau misalnya (cuma cari uang)  diamencatutsaja, sudah dapat uang.  Tapi bukan suksesnya. Jadi sukses itu didefinisikan seperti apa? Misalnya lapangan kerja yang besar.  “Kan moto ayah saya: satu sen daripada  usaha group keluarga Bakrie,  harus berguna bagi masyarakat.”

**************************

Perintah ibu adalah Titah

[caption id="attachment_285758" align="aligncenter" width="614" caption="ARB dan ibunda, almh. Roosniah Bakrie"]

1387861307808493277
1387861307808493277
[/caption]

Keteladanan Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie lainnya adalah mengajarkan hidup harmonis dan saling menghormati. Mereka, kata ARB, menghindari bertengkar di depan anak dan mengajarkan kerukunan. “Ini yang kemudian berupaya kami teladani dan jadikan acuan dalam membangun keluarga.”

Roosniah Bakrie mendidik dan membesarkan ARB serta adik-adiknya dengan penuh cinta. Karena itu, ARB pun sangat mencintai Beliau. Apa yang dikatakan Beliau selalu ARB dengar dan laksanakan. Sering ARB membatalkan agenda kegiatan jika Ibunda memanggil. Bagi anak-anaknya di keluarga Bakrie, apa pun yang dikatakan Ibunda, adalah titah.

“Contoh yang sering saya ceritakan adalah bagaimana ibu saya memerintahkan kepada kami untuk membantu warga korban Lumpur Sidoarjo. Meskipun secara hukum kami dinyatakan Mahkamah Agung tidak bersalah, ibu saya tidak peduli dan memerintahkan kami untuk tetap membantu warga. Beliau terenyuh melihat musibah itu dan nasib para korbannya,” tutur ARB.

Kami, kata ARB, memegang teguh amanat itu dan sekuat tenaga berupaya melaksanakannya. Meskipun harga tanah dan bangunan di situ telah sedemikian rupa dimahalkan berkali-kali lipat, kami tetap membelinya sesuai amanat almarhumah. Sungguh mulia hati perempuan bermarga Nasution itu.

“Saat pemakaman ibu saya, beberapa perwakilan korban Lumpur Sidoarjo juga datang melayat. Mereka mengatakan juga merasa kehilangan dan berterima kasih pada almarhumah karena tetap membantu, tanpa melihat apakah hukum menyatakan benar atau salah,” kisah ARB.

Itu memang menjadi watak ibunda ARB. Dia selalu mengajari anak-anaknya untuk selalu membantu mereka yang kesusahan atau kurang beruntung. Dia mudah terenyuh dan segera membantu jika melihat mereka yang terkena musibah atau kurang beruntung. “Saat bencana Tsunami 2004 di Aceh, ibu saya juga tergerak untuk membantu membuatkan rumah untuk para korban.”

Agustus tahun lalu, lanjut ARB, ibu juga mendirikan sebuah masjid yang dinamai Roosniah Al-Achmad di Bogor. Mesjid ini juga menjadi tempat anak-anak belajar dan warga sekitar melaksanakan berbagai kegiatan lainnya. “Banyak kenangan dan kebaikan yang ditaburkan ibu saya bukan hanya pada keluarganya namun juga sesamanya.”

Hingga tiba saatnya, sang Maha Pencipta memanggil Andungnya Keluarga Bakrie, Roosniah, ke pangkuan Illahi, 20 Maret 2012. “Ia dimakamkan di samping makam suaminya tercinta, Achmad Bakrie, yang pada 15 Februari 1988 lalu lebih dulu meninggalkan kami. Para cucu laki-laki almarhumah yang membantu menurunkan andung mereka ke liang lahat,” tulis ARB dalam website pribadinya.

Tepat sehari sebelum Hari Ibu (22 Desember 2013), ARB mengucapkan di akun twitter @aburizalbakrie: “Selamat Hari Ibu. Cintai dan hormati ibu. Ibu yang mengandung kita, membesarkan kita, mendidik kita, Surga di bawah telapak kakinya.”

Di hari ibu ini, ARB mengaku teringat almarhumah ibunya Roosniah Bakrie. “Saya sangat mencintai dan menghormati ibu saya. Saking cintanya saya dengan ibu saya, semua yang dikatakannya saya pasti lakukan. Bagi saya perkataan ibunda adalah sebuah titah,” tulis ARB yang juga mengupload foto kecilnya ketika dipangku sang Bunda. Ia pun mengajak followernya untuk membaca tulisan lengkap tentang ibunya yang bisa dibaca di tulisan kenangan dirinya bersama ibu di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun