Ah, dia baik- baik saja rupanya, pikir Kiran. Gambar yang berkelebat di kepalanya tentang Dhanapati menampakkan suasana yang menimbulkan persaaan gembira. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Dimanapun dia berada saat ini, Dhanapati dalam keadaan selamat.
Lalu...
Putri Harum Hutan.
Kiran mengobati Putri Harum Hutan malam tadi setelah sebuah mimpi hadir.
Ada semak berwarna merah darah hadir dalam mimpinya tadi malam. Kiran melihat genangan darah, dan suara erangan lirih. Dalam mimpinya, Kiran melihat Putri Harum Hutan tergeletak di semak- semak dengan darah yang mengalir dari luka yang memanjang mulai dari bahu kiri melintas melintang hingga pinggang kanan.
Kiran mengobati Putri Harum Hutan dari jauh tadi malam dan apa yang dilihatnya saat ini menenangkan hatinya. Putri Harum Hutan akan sembuh, pikir Kiran. Entah dimana dia kini, tapi luka yang diobatinya tadi malam telah membaik.
Kiran kembali memusatkan pikirannya pada pengobatan Mohiyang Kalakuthana. Dia tahu pengobatan yang akan dilakukannya tak akan mudah, dan membutuhkan waktu. Jika si Ratu Racun bahkan tak bisa menangkal racun yang memasuki tubuhnya seperti ini, Kiran tahu bahwa jenis racun itu adalah racun yang sangat kuat.
Kiran mengoleskan sedikit madu di bibir Mohiyang Kalakuthana. Setelah itu, tangannya bergerak- gerak lagi. Cahaya berwarna pelangi kembali berpendaran....
[caption id="attachment_302347" align="aligncenter" width="397" caption="Gambar: www.wallpaperhere.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H