Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 58: Batas Waktu

27 Desember 2014   03:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:23 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan gerakan cepat, Mohiyang mematahkan beberapa cabang pohon patah tulang ini dan mengibaskannya ke arah Kiran.

Terdorong oleh tenaganya, getah itu mengalir dan memercik ke arah Kiran.

Kiran berjaga. Dia kembali mengeluarkan sebuah kipas dari pinggangnya, hendak menghalau getah- getah itu dengan ajian Vyajana Paramastri ( Kipas Para Bidadari ).

Diangkatnya kipas itu, siap dikibaskan.

Namun belum juga dia mengibaskan kipasnya, Kiran melihat Mohiyang Kalakuthana terbungkuk, terbatuk- batuk dan jatuh ke tanah. Dia mengerang.

Kiran terperanjat.

Dihampirinya nenek tua itu.

" Mohiyang... Mohiyang... " serunya.

Mohiyang masih terbungkuk dan tampak kesakitan. Dia masih terus mengerang, dan diantara erangnya dengan susah payah dia berkata, " Setengah hari. Batasnya setengah hari... "

Kiran tak memahami, mulanya.

Tapi kemudian dia tahu apa maksudnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun