Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menakar 3 Bentuk Gerakan Mahasiswa Dilihat dari Lamanya Mencuci Almamater

10 November 2022   07:48 Diperbarui: 10 November 2022   07:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Numpang cuci baju almamater tiap teman kos ngelaundry adalah sebuah implikasi gerakan mahasiswa agar perlu menciptakan cita-cita bersama bangsa yang menjadi landasan pergerakan. Cita-cita dalam kebersihan baju bersama, saling menopang antar baju kotor, demi sebuah kenyamanan gerakan perbusanaan. 

Numpang cuci baju almamater tiap teman kos ngelaundry juga dapat menjadi metode aksi, yang mengkombinasikan aksi massa dan aksi intelektual. Aksinya untuk menggerakkan teman membawakan baju almamater untuk diikutkan laundry, serta aksi intelektualnya untuk berdiplomasi ke temannya agar dibayarkan laundry-annya. 

3. Cuci Almamater Sekali Persemester

Durasi percucian almamater inilah yang memakan dan melahap banyak waktu, sebab hanya sekali seumur--semesternya. Di poin ketiga inilah mahasiswa menuntut dirinya untuk mampu berorganisir dengan ingatannya, sebab jika tidak ia tidak akan tahu letak penyimpanan almamaternya dalam jeda waktu yang cukup lama (6 bulan). 

Mahasiswa pun harus mampu menetralisir warna-warna pakaiannya agar ia mampu menemukan dengan mudah almamater yang ingin dicucinya. 

Harus ada kesatuan pikir dan hatinya, agar masa penyucian almamater dalam jangka waktu enam bulan tidak terlewat. Serta untuk tidak mudah goyah dengan kesibukan yang lain yang dapat memalingkannya dari pencucian almamater perenam bulanan. 

Implikasi gerakan mahasiswa pada poin ketiga ini sejatinya, Mahasiswa juga perlu membina kekuatan dan jaringan yang terorganisir. Gerakan mahasiswa tidak boleh terpisah-pisah dalam kerangkeng ideologi masing-masing organisasi atau kelompok, harus ada satu kesatuan yang utuh terikat dalam satu tujuan untuk membela rakyat. Karena dengan kekuatan yang terpencar akan memudahkan rezim mematahkan gerakan mahasiswa. 

Selain itu gerakan mahasiswa harus mampu berkoordinasi dengan kekuatan pergerakan lain seperti gerakan buruh, petani, nelayan, keagamaan, perkumpulan profesi dll. Demi menyusun barisan oposisi ekstra parlementer yang akan melawan rezim.

~Apapun itu, penyucian pakaian kotor harus disegerakan, sebagaimana kebijakan yang sudah melenceng dari Reformasi harus segera dilawan.

___

Makassar. 10/11/2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun