Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Derita Malam

13 Januari 2022   20:33 Diperbarui: 13 Januari 2022   20:37 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam membuncah
Menjelma seunggun api membara
Di mata-mata kesedihan
Kekasih-kekasih
Yang belum lama menjadi dewasa

Malam seketika berubah
Menjadi sakit
Yang teramat pedih
Menjadi perih
Yang semakin diobati
Kian jerih

Malam berubah arwah
Yang hanya duduk menunduk
Dan takluk
Di depan waktu yang mengutuknya

Malam menjadi derita
Di genggam terakhir
Saat telapak tangan tak bisa lagi saling menjabat
Saat kehadiran dianggap kemusnahan yang tergeletak tak dipedulikan
Saat ikatan hati tercerai
Menjadi derai

*****
Makassar. 13/01/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun