Pertama-tama terima kasih
Kau sisakan sesak
Di kelabu sore beriring lepas tanganmu menyapu dada ini
Tak ada sama sekali
Aku menangisi
Ataupun menggerutu dalam puisi
Tuhanku dan tuhanmu telah memilih
Lapangnya hati
Semuanya bagiku
Telah menjadi cakrawala hitam dan putih
Tinggal yang murni
Hanyalah hujan yang kutemani bersanding di sini
Serta perpisahan yang semakin menua namun tak kunjung renta
Tertawa dalam kisah kita
*****
Makasaar. 12/12/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H