Kemelut kehidupan
Seperti menggulung tiada henti
Seburu-burunya
Secepat-cepatnya
Sampai disitukah, esensi?
Aku merobek bibirku
Serta orang-orang disekitarku
Langit yang tidak lama lagi runtuh
Dinyanyikan, humor, panggung pementasan
Yang terdepan yang tercepat
Kapankah denting jarum jam menjelaskan akhirnya?
Tidak ada hitungan
Selain berlarian
Kiri-kanan
Selatan-utara
Sekantong karung berantakan di pundak-pundak kita
Menenteng plastik berisi sandal usang
Kita masih berlarian,
Sesampainya lalu apa?
Kucoba hening saja
Di samping pembaringan ibu
Yang juga sudah renta
*****
Makassar, 27 September 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!