Momen klimaks kenangan itu berada pada fase dimana kita mampu mengingatnya, dan kita seakan bisa kembali ke masa-masa indah-indah itu.
Sebagaimana tadi pagi saya bersama keluarga berkunjung ke pulau, untuk menziarahi makam kakek saya, tepatnya di pulau Balang Lompo Kabupaten Pangkep.
Sudah kurang lebih 2 tahunan saya baru punya kesempatan untuk bisa berkunjung ke pulau inj, ada banyak hal yang entah membuat lorong-lorong kenangan di kepala saya setiap kali menjelajahi sudut-sudut pulau yang punya pulabuhan ini.
Mulai dari petuah-petuah kakek saya, hangat dan sukacita keluarga saya di sini, dan masih banyak lagi yang tak dapat kudeskripsikan secara runut di tulisan ini.
Maka tak heran, jika "asal muasal" saya adalah lautan, alam pikiran saya dilahirkan oleh ganasnya ombak di lautan, sebab memang leluhur saya hidup dan mati di antara rotasi kehidupan di lautan.
#Walau sayanya saja, yang nda tahu bagaimana metode dan teknik melaut yang baik. hahaha.
"Asal muasal itulah" yang menjadi tonggak hidup saya, untuk terus berombak sekalipun harus melaju di arah berlawanan, saya tak peduli suara angin berteriak kencang di sekeliling saya, saya pun tak peduli sedalam apapun lautannya, yang jelas saya terus berombak, menuju matahari terbenam.
Akan tetapi bukan sekadar itu yang membuat pulau ini sangat berkesan bagi saya, namun juga perihal pacar saya yang sudah menjadi mantan.
Dulu, saat masih bersamanya #eh jangan baper yah hahah, saya selalu menceritakan asal muasal saya sebagai orang pulau, dan ia sangat menyukainya pun ia ingin sekali dalam hidupnya juga berkunjung ke sana, sampai tema-tema pembicaraan paling seru kami tentang traveling bersama ke pulau ini, sembari membaca puisi di depannya dalam suasana pulau yang begitu romantis.