Dimana belati itu,
Belati yang ditusukkan merpati
Di belakang leherku
Kemana ia kau kuburkan
Di liang mana kau tancapkan
Di tanah mana kau akhirkan
Sejuta puisi kubuat
Menjadi awan yang senantiasa bergerak
Mencari peremuk keasingan
Dada yang tunduk pada kemalangan
Tak begitu luaskah langit abad ini?
Sehingga kau berlari
Tak menemui
Jejak-jejak yang pernah kita datangi
Kita berhenti
Dan aku masih mencari luka yang bersembunyi
*****
Makassar. 09 - April - 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H