Sudah lama bapak ibu tidak membiarkan anak-anak bermain
Kalian sibuk mencari kayu bakar di gunung emas
Kadang lupa pulang
Kadang anak-anak menunggumu datang
Kini langit lebih duluan runtuh
Dari yang kita telah perkirakan
Anak yang dulu ingin bermain
Kehilangan mainannya
Apa ia nggak bosan dibuatkan susu setiap hari?
Apa ia nggak lelah disuruh belajar setiap hari?
Apa ia nggak penat disuruh tidur tepat waktu?
Terlambat..
Tangis anak-anak telah habis air matanya
Sebab dulu mereka menangis terus
Dan kita diam saja
Ke mana ibu mereka?
Ke mana bapak mereka?
Mungkin masih sibuk meresahkan isi dompetnya
Mainan anak-anak tidak dicarinya
*****
Makassar. 09 - April - 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H