Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Please! Menghubung-hubungkan Virus Corona dengan Iqro 1 Itu Sama Sekali Nggak Ada Faedahnya

31 Januari 2020   21:05 Diperbarui: 31 Januari 2020   21:29 3990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini di beranda facebook saya banyak dihinggapi oleh kiriman teman-teman netizen yang terasa membuat hati saya di satu sisi merasa geli dan pada sisi yang lain merasa prihatin.

Betapa tidak, virus yang baru-baru ini bahkan sampai sekarang masih mewabah di Wuhan-China dan sampai ke berbagai belahan negara di dunia, dan telah menginfeksi banyak manusia bahkan sampai meninggal dunia, itu dihubung-hubungkan dengan pelajaran mengeja huruf hijaiyah--Iqra' 1.

Sumber yang saya lihat dari banyaknya teman-teman yang membagikan kiriman penghubungaan virus Corona dengan Iqro' 1 itu berasal dari fansfage dan grup-grup nggak jelas, baik namanya maupun kontennya--tidak ada kajian kuat atau lembaga keagamaan Islam berkompeten yang menauingnya.

Penghubangan virus Corona dengan Iqro' 1 pun hanya dilihat secara teksnya tidak dicerna maknanya, bahkan secara teks pun tidak ada hubungannya sebab Qarana dalam Iqro' 1 hanya mirip secara bahasa umumnya untuk sebutan virus Corona sedangkan nama asli dari virus Corona itu sendiri adalah 2019-nCoV.

Sudah nggak tepat secara teks, malah di kiriman-kiriman tersebut dihubungkan lagi dengan kata Khalaqa, Zsamana, Kazaba yang diartikan sebagai Khalaqa = tercipta, Zsamana = pada zaman, Kazaba = penuh dusta, yang jika disatu padukan dengan Qarana maka (anggapnya) = Virus Qarana tercipta pada zaman penuh dusta. Oalaaah, dasara bahasa arabnya dari mana boskuu mungkin dari dengkul.

Motivasi dari menghubung-hubungkan virus Corona dengan Iqro' 1 tersebut apa sih?.

Dokumentasi pribadi hasil tangkapan layar di Facebook
Dokumentasi pribadi hasil tangkapan layar di Facebook
Mari kita kaji sama-sama secara lebih mendalam apakah arti dan makna Qarana, Khalaqa, Zsamana, dan Kazaba dalam Iqro' 1 tersebut:

1. Qarana

Kata qarana (), yang berarti 'mengaitkan' atau 'menghubungkan', yang juga bisa berarti secara jamak Qarinah ()  artinya 'menggabungkan' atau mengumpulkan,  nah. Itu sudah jelas, secara bahasa tidak ada hubungannya baik secara arti maupun makna bahwa Qarana berati virus Corona.

2. Khalaqo

Kata disebutkan lebih dari 200 kali dalam al-Qur'an, beserta kata ganti dan turunannya, seperti kata   yang disebutkan sebanyak 76 kali, yang disebutkan sebanyak 11 kali,   yang disebutkan sebanyak 16 kali , yang disebutkan sebanyak 41 kali, dan sisanya dalam bentuk present tense ( ), kata kerja pasif () dan gerund (). kata diartikan sebagai: membuat sesuatu dari yang belum pernah ada sebelumnya atau menciptakan sesuatu sejak semula atau menjadi sebab awal maujudnya sesuatu, dari pengertian tersebut bisa saja kata = tercipta.

Akan tetapi Kholaqo () bermakna membuat melalui proses yang tidak dapat diganggu gugat. Kholaqo adalah kata kerja yang tidak berkaitan dengan proses manusiawi, tapi adalah murni hak perogatif Allah, sedangkan virus Corona ada proses infeksi dari virus yang ditularkan melalui pasar Seafood Huanan di Wuhan yang kemudian ditutup sejak patogen itu menyebar dilaporkan menjual berbagai macam hewan liar, mulai anak serigala, rubah, hingga burung merak.

Jadi kata 'tercipta' yang diartikan kepada kata Kholaqo () pada kiriman Facebook yang menghubungkan virus Corona dengan Iqro' 1 tersebut tidak tepat, karena makna 'tercipta' yang dimaksud Kholaqo () adalah menciptakan tanpa ada campur tangan manusia (begitupun hewan).

Lain halnya jika pada Iqro' 1 tertulis kata ja 'ala bukan Kholaqo () sebab kata ja 'ala yang pada prosesnya menyertakan pekerjaan-pekerjaan kemanusiaan, dimana manusia ikut berperan. Jadi jika ada sebuah  kata ja'ala, maka berarti manusia turut terlibat dalam prosesnya. Namun bukan kata ja'ala yang tertulis di Iqro' 1 yang dihubungkan itu kan?. Akan tetapi Kholaqo ().

3. Zsamana

Kata zsamana pada kiriman tersebut diartikan sebagai sebuah zaman, padahal secara bahasa kata zsamana berarti waktu, periode, usia, jangka waktu, dan era. Jika ingin dihubungkan artinya menjadi zaman harusnya mimnya ber-Mad Thobi'i  berarti masa, waktu, zaman. Tapi kan yang dihubung-hubungkan dengan virus Corona itu Iqro' 1 pada bagian (Naa) yang isinya cukup mengajarkan haraqat fathah belum sampai ke Mad.

Jadi kata Kata zsamana yang diartikan pada kiriman tersebut sebagai sebuah "zaman" juga tidak tepat.

4. Kazaba

Kata kazaba memanglah bisa diartikan dusta ataupun sejenisnya secara bahasa. Namun dusta dalam pengertiannya yang lebih luas punya banyak arti dalam bahasa Arab seperti : . yang tentunya setiap pengartian tersebut punya konteksnya masing-masing. Jika Kata qarana () saja sudah tidak tepat. Bagaimana bisa Kata kazaba bisa ditempatkan konteksnya pada virus Corona.

Lagipula, masa iya Iqro' 1 jadi pegangan untuk menilai secara agama Islam fenomena yang terjadi, saat masih di Pondok Pesantren saya sebenarnya nggak terlalu bisa bahasa Arab, akan tetapi sejauh ini yang saya pahami sebagai seseorang yang awam juga, belum ada Ulama yang mengambil pandangan dari Iqro' 1, apalagi tema tentang virus Corona yang sudah mengegerkan dunia itu .

Lebih baik. Mari kita sama-sama untuk melihat segala fenomena dengan lebih bijak dan dewasa. Janganlah selalu menghubungkannya dengab adzab ataupun apalah. Sebab Cinta Allah lebih luas bahkan jauh lebih luas yang kita kira daripada murka-Nya.

Dan akan lebih baik lagi jika kita saling mendoakan untuk selalu diberi kesehatan antar sesama manusia, di belahan dunia manapun.

atau lebih baik juga kita teriakkan

Wuhan Jiayou...!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun