Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mari Bersepakat, Banyak Kontemplasi Hidup Kita Temukan Saat Buang Air Besar

29 Januari 2020   13:01 Diperbarui: 2 Februari 2020   19:42 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi pertanyaannya, saat kita nikmati masa-masa kita saat membuang air besar adalah bisa termasuk sebagai sebuah meditasi?

Yah tentu. Tapi asal jangan BAB yang sembelit, yang rasa-rasanya semakin kita paksakan semakin anu juga--semakin membutuhkan energi ekstra. Haha.

Kontemplasi-kontemplasi tersebut bisa termasuk bagian dari meditasi, yang durasi BAB kita anggaplah rata-rata 5-10 menit (tergantung bagaimana kita mau lama menikmati "sensasinya"). Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim peneliti di Universitas Waterloo, Kanada, mendapatkan jika secara konsisten bermeditasi 10 menit saja, hasilnya akan sangat signifikan.

"Tidakkah akan menarik melihat pengaruhnya jika meditasi diterapkan dan dilatih pada populasi yang sekarang ini kerap dilanda kecemasan. Sepuluh menit untuk mendapatkan fungsi kognitif yang lebih baik," ungkap peneliti Mengran Xu (dilansir dari cnnindonesia.com).

Dari penelitian tersebut jelas bahwa meditasi dalam hal ini kontemplasi yang kita tak sadari ketika BAB yang dilakukan selama 10 menit dalam sehari dapat meningkatkan tingkat kognitif yang pada ujungnya akan meningkatkan konsentrasi kita dalam seharian, yang dampaknya secara umum dapat mempangaruhi produktivitas kita dalam menjalani aktivitas-aktivitas sehari-hari.

Betapa ternyata kontemplasi yang kita laksanakan dalam wujudnya yang jorok (buang air besar) dalam anggapan kita, adalah manifestasi yang tak disadari telah berbuat banyak bagi alasan kita untuk tetap ada dalam hidup ini.

Jadi mari bersepat berjemaah bahwa banyak kontemplasi hidup yang kita temukan saat BAB, kalo nda mauki' sepakat, sayamo saja palee (kalau tidak mau sepakat, saya saja). Hehehe

Selamat berbahagia dan tersenyumlah selalu, Mysweetie~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun