Jarang diekspos di media, bahwa ada bahaya laten di tengah-tengah masyarakat selain korupsi, yaitu kecolongan sandal jepit saat pergi shalat berjamaah di masjid. Hehe
Saya sering mengalaminya, atupun anda juga. Entah faktor apa yang menyebabkannya.
Apakah memang masjid yang saya tempati untuk shalat berjamaah berada pada lingkungan yang sangat rawan kehilangan sandal jepit? Atauuu, memang disebabkan hanya karena faktor domino: sesorang kehilangan sandal jepit, lalu orang itu melihat sandal jepit yang punya kemiripan dengan sandal jepitnya, maka sandal jepit itulah yang ia ambil, padahal bukan miliknya, sampai berkelanjutan ke orang-orang yang kehilangan sandal jepitnya?
Tanpa menilik lebih jauh faktor penyebabnya dan memang belum ada riset yang menjelaskannya.
Saya hanya ingin berbagi tips jitu (semoga jitu banget) agar tidak kecolongan sandal jepit ketika pergi shalat berjamaah di masjid.
1. Pakailah sandal jepit yang bukan pasangannya.
Dengan memakai sandal jepit yang bukan pasangannya ke masjid, maka calon pengambil sandal jepit akan berpikir panjang untuk mengambilnya.
Sebab, dalam pikiran mereka sandal itu adalah korban dari salah pasang kaki-kaki yang tidak bertanggung jawab, dan tentu mereka tak ingin menjadi tersangka dari yang bukan menjadi kesalahannya.
2. Hindari menyimpan sandal jepit di tempat yang menurut kita sangat aman
Kenapa bisa begitu tipsnya?
Percaya atau tidak, kadang hal yang kita sudah jaga baik-baik pada akhirnya kehilangan juga, sebagaimana gebetan yang sekarang sudah beralih status jadi mantan, serta kadang ada hal yang kita santai-santai saja menjaganya kita tidak kehilangan, kadang begitulah memang cara kerja jagad raya, tak mampu ditangkap oleh rasionalitas manusia.
Oleh karena itulah jangan menyimpan sandal jepit di tempat yang aman menurut kita, simpan saja di dekat sandal ustaz atau marbot masjid, sebab calon pengambil sandal akan mengira sandal Anda adalah sandal temannya ustaz. Hehe.
3. Tulisi sandal jepit Anda dengan tulisan "Sandal Wudhu"
Menulisi sandal jepit yang saya maksud di sini secara harfiahnya bisa bermakna jamak, bisa berati menulisinya dengan spidol permanen, atau mengukir sandal dengan silet, atau menempelkannya stiker yang bertuliskan "sandal wudhu."
Walau sandal jepit Anda menjadi sandal yang umum dipakai ketika orang-orang berwudhu, akan tetapi, yakinlah seyakin-yakinnya bahwa sandal jepit Anda hanya menjadi sandal wudhu saja, tak akan dibawa pulang oleh orang-orang yang memakainya.
Dan calon pengambil sandal jepit anda akan mengira bahwa sandal jepit tersebut milik masjid, sebab sesering-seringnya mereka mengambil sandal jepit mereka masih beriman dan takut kepada Tuhan kok.
4. Pakailah sandal jepit yang limited edition
Limited edition di sini, berarti sandal jepit Anda beda daripada sandal jepit yang lain, bisa anda kreasikan dengan menambahkan boneka-boneka lucu di tali sandal jepitnya.
Sebab, yakinlah, jika pun ada yang mau mengambil sandal jepit Anda, yang mereka ambil hanyalah bonekanya bukan sandal jepitnya.
Lagipula siapa juga yang mau pakai sandal jepit swallow ke mana-mana dengan boneka.. Hahaha.
5. Pakailah sandal jepit yang telah putus namun telah Anda sambung tali rapiah
Tips yang ke lima ini, bisa jadi menjadi tips gila, sebab memang sandal jepit model putus dan telah disambung tali rapiah adalah model sandal jepit yang sering dipakai oleh orang-orang gila.
Namun, dengan memakai sandal jepit model itu calon pengambil sandal jepit Anda hanya mengira sandal jepit itu milik orang gila, dan tak sampai niat untuk mengambilnya.
6. Jangan memakai sandal jepit ketika ingin pergi shalat berjamaah di masjid
Tips yang keempat ini, menjadi tips yang jitu dari yang terjitu, sebab dengan tidak memakai sandal jepit ketika ingin berangkat ke masjid, berarti tak ada celah lagi yang dapat menyebabkan calon pengambil sandal jepit mengambil sandal jepit Anda.
Sebab sandal apalagi yang mereka dapat ambil jika sandalnya tidak ada. Hehe.
Dengan begitu juga, berarti anda membiarkan kerikil-kerikil, debu-debu di jalanan, rerumputan, akan menjadi saksi di akhirat kelak, bahwa telapak kaki anda sungguh-sungguh menyusuri jalan ke masjid untuk shalat berjamaah.
Udah yah, cukup itu aja, saya mau lanjut ngopi dulu
Selamat berbahagia MyLov~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H