Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ternyata yang Selama Ini Kita Sebut Bunga Bangkai Itu Salah!

10 Januari 2020   15:11 Diperbarui: 10 Januari 2020   19:19 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana saya, kita, atau anda semua yang membaca tulisan ini, sejak di sekolah dasar atau sampai di sekolah menengah pertama, kita beranggapan bahwa bunga bangkai adalah bunga Raflesia.

Di dalam pikiran-pikiran kita, walau mungkin tidak semuanya sejak masih sekolah atau mungkin saja sampai sekarang, anggapan kita masih tetaplah sama bahwa bunga Raflesia adalah bunga bangkai.

Termasuk saya.

Namun setelah saya membaca salah satu artikel di situs National Geographic Indonesia yang berjudul Mengenal Amorphophallus titanum, Si Bunga Bangkai Raksasa, anggapan saya yang selama ini tertanam di dalam benak saya tentang bunga bangkai ternyata salah.

Titik kesalahan saya berada ketika saya membaca pemaparan Yuzammi, peneliti di Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya-LIPI yang sedang memperkenalkan Amorphophallus titanum. Kabarnya dikutip dari Nationalgeographic.co.id bahwa tumbuhan langka dan asli Indonesia tersebut telah mekar Pada 3 Januari 2020 dengan tinggi 194 sentimeter.

Yuzammi mengatakan: "Yang kita sebut bunga bangkai adalah Amorphophallus ini, sementara Rafflesia adalah puspa langka. Mereka sama-sama mengeluarkan bau bangkai dan inilah yang menyebabkan kesalahpahaman."

Menurut beliau bahwa di buku pelajaran sekolah, sering terjadi kesalahan penyebutan bunga bangkai dan adapun perbedaan antara Amorphophallus dan Raflesia sangat nyata sebab jika berbicara tentang Rafflesia, ia adalah bunga terbesar di dunia. Namun, Rafflesia adalah tanaman parasit yang tidak memiliki batang, daun dan akar. Rafflesia hidup menumpang pada tanaman inang bernama tetrastigma. Apabila tanaman tersebut mati, maka Rafflesia juga mengalami nasib yang sama. Sementara, Amorphophallus mempunyai umbi dan hidup sendiri. Ia memiliki batang, daun dan bunga sendiri juga.

Untuk itulah perlunya pengenalan tumbuhan langka dan asli Indonesia di lembaga-lembaga Pendidikan langsung dari pakarnya, agar tidak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi walau mungkin kesalahpahaman tersebut hanya tentang penyebutannya, sebagaiaman yang ungkapkan Yuzammi "Saya berharap akan ada semakin banyak informasi terkait tumbuhan langka dan asli Indonesia sehingga kekeliruan bisa dihindari."

*****
Tetaplah Tersenyum dan Berbahagialah,
Salam

Makassar. 10 Januari 2020
-
Refrensi: National Geographic Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun