Untuk menjawabnya, tentu kita harus mengurai pembelajaran literasi dalam lembaga pendidikan kita, sebagai medium untuk mendukung Connector, Creators, dan Constructivies. Sedangkan literasi baca tulis kita masih rendah, belum lagi jika kita berbicara literasi Numerasi, Sains, Digital, Finansial, Budaya dan Kewarganegaraan.
Apalagi di dalam pendidikan kita, masih banyak Learning Disorder (Ketegangan Belajar), dimana proses seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan, ada pula Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar), ada lagi Under Archiever (Pencapaian Rendah) yang mengacu kepada murid-murid yang memiliki potensi intelektual di atas normal, tetapi potensi belajarnya rendah karena fasilitas yang tidak mendukung, belum juga Slow Learners (Lambat Belajar).
Dari realita yang terjadi dalam lembaga pendidikan kita itu, tentu lembaga pendidikan kita belum mampu melakukan responsivisasi dengan Era 4.0. Sedangkan, teori pembelajaran yang dianut oleh sistem pendidikan yang berbasis 4.0 adalah Connectivism, yang berarti learning is a process of Connecting specialized node or information source.
Lalu apa yang perlu kita kerjakan bersama, yang harus kita benahi terlebih dahulu terhadap pendidikan kita hari ini?.
Bagi saya, hanya satu--yaitu Motivasi Belajar. Setiap elemen, ruang, bagian-bagian sistem pendidikan kita haruslah diberikan sentuhan yang dinamis dan komprehensif terhadap pembentukan motivasi belajar peserta didiik. Sederhananya, jika peserta didik telah termotivasi untuk belajar, maka tentu mereka akan menjadi pembelajar, maka pembelajar apapun istilahnya mereka telah siap untuk selalu belajar, dan tidak peduli era apa lagi.
Oleh karena itu, belum tepat menghubungkan pendidikan kita hari ini dengan Era 4.0, pendidikan kita harus final dulu kepada motivasi belajar peserta didik.
Jika sudah selesai dengan motivasi belajar, barulah kita fokus ke Era 4.0 atau era-era yang lain. Tenang, era 4.0 nggak akan kemana-mana kok, mantan pacar saja selalu tinggal dalam ingatan apalagi 4.0 #ehehe.
"Apabila tantangan-tantangan baru dihadapi dengan menggunakan paradigma lama, maka segala usaha akan menemui kegagalan." - Thomas Samuel Kuhn
*****
Makassar. 6 Desember 2019