Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta Tak Serumit Sekuntum Bunga yang Layu

10 September 2018   13:59 Diperbarui: 10 September 2018   14:18 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Cinta,
Idiom yang sampai hari ini
Belum bisa dipecahkan
Sebab cinta,
Memang bukanlah untuk dieja

Cinta,
Sebuah kapal pesiar yang terus berlabu
Di samudera kasih sayang
Ia terus melaju
Tak henti-hentinya
Meski ombak, badai, menerjang

Tak peduli akan sampai
Atau menemui matahari di ujung pantai
Bagi cinta,
Pelangi yang menghiasi di tengah-tengah samudera
Lebihlah indah

Dan cinta,
Takkan serumit yang dikira
Sekuntum bunga yang layu
Tetaplah rawat
Tetaplah pajang
Di meja kesayangan

Setidaknya harumnya
Telah tersebar ke dunia yang disebut
Peristirahatan menuju keabadian


Setidaknya harumnya

Telah merubah wajah yang murung

Menjadi senyum

Jadi jangan pernah merumitkan cinta

Seperti bunga yang layu

Makassar. 10 September 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun