Aku memang hanya pemungut kata-kata yang tercecer
Di atas matahari
Di balik pelangi
Di dalam malam yang gelap
Kata orang
Untuk apa kau hidup
Jika hanya terus-terusan
Melakukan itu
Apa guna senyummu?
Apa guna bahagiamu?
Apa guna tawamu?
Hanya kujawab pada mereka ;
Sia-siakah hidup ilalang
Di pinggir jalan?
Yang telah habis dimakan
Kambing peliharaanmu kawan
Aku bertahan hidup
Untuk sebuah keindahan
Dengan alasan
Selalu tergambar di wajah seseorang
Yang membuat puisi-puisiku
Selalu tertuliskan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H