Tempat dimana aku berdiam diri
Berdiri tegak bersama tulang rusuk belakang sebuah pohon
Yang telah dipotong tipis-tipis
Disusun menyerupai dinding batu bata
Di atas susunannya
Tersimpan asmara yang sudah dicetak, diberi warna
Dan diterbitkan
Dibagi ke orang-orang yang merasa kepiluan
Sampai hujan, badai, terik matahari
Datang meminta
Dirimu pun terlahir kembali
Menjadi satu diantaranya
Atau setidaknya menjadi hama kayu
Menjadi rayap.
Tatapi kau tak pernah membuang-buang waktu
Tempat dimana aku berdiam diri
Berdiri tegak bersama tulang rusuk belakang sebuah pohon
Yang telah dipotong tipis-tipis
Disusun menyerupai dinding batu bata
Di atas susunannya
Tersimpan asmara yang sudah dicetak, diberi warna
Dan diterbitkan
Dibagi ke orang-orang yang merasa kepiluan
Sampai hujan, badai, terik matahari
Datang meminta
Dirimu pun terlahir kembali
Menjadi satu diantaranya
Atau setidaknya menjadi hama kayu
Menjadi rayap.
Tatapi kau tak pernah membuang-buang waktu
Hanya untuk memakan kayu
Sebaliknya kau menebar serbuk-serbuk rindu satu persatuHanya untuk memakan kayu
Sebaliknya kau menebar serbuk-serbuk rindu satu persatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H