Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Masih Tersisa di Denyut Nadi Kita

21 Mei 2017   22:49 Diperbarui: 21 Mei 2017   23:11 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih tersisa
Di denyut nadi kita
Aliran darah 
Yang tak berbau darah

Membusukkan nyawa
Sampai kita dimabukkannya
Dan lupa
Akan denyut nadi yang sesungguhnya

Setiap detik itu
Berbunyi
Adakah kita rasa?
Jika tidak,
Kita tak akan tahu
Denyut nadi beriring sujud dahi

Masih tersisa denyut nadi itu
Denyut yang melupa
Denyut yang terbua
Denyut yang membuta
Olah segala kuasa-Nya
Di hamparan dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun