Sejak kumulai
Mataku memandang wangi
Apakah semua ini tak abadi?
Haruskah segalanya pergi lalu mati?
Oh.. Waktu yang kumulai, ajari aku merelakan detikmu
Dengan segala asaku
Kurela mendampingimu
Lihatlah keringatku
Pandangilah tinggi mimpiku
Kuakan melangkah jauh
Dengan kaki yang diberi ibuku
Kau waktuku
Kumenakarmu sambil menjalani
Ikat hembus nafasku
Kau abadi yang selalu berubah
Hanya akan habis
Dalam ruah jiwaku
Jadi kutakar kau dengan kebaikan
Seekor kumbang
Yang tak mau hidup sia-sia di jalanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H