Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menakar Waktu yang Habis

24 Maret 2017   08:54 Diperbarui: 24 Maret 2017   17:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: id.walls321.com

Sejak kumulai
Mataku memandang wangi
Apakah semua ini tak abadi?
Haruskah segalanya pergi lalu mati?
Oh.. Waktu yang kumulai, ajari aku merelakan detikmu

Dengan segala asaku
Kurela mendampingimu
Lihatlah keringatku
Pandangilah tinggi mimpiku
Kuakan melangkah jauh

Dengan kaki yang diberi ibuku
Kau waktuku
Kumenakarmu sambil menjalani
Ikat hembus nafasku
Kau abadi yang selalu berubah

Hanya akan habis
Dalam ruah jiwaku
Jadi kutakar kau dengan kebaikan
Seekor kumbang
Yang tak mau hidup sia-sia di jalanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun