Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teater Manusia-manusia Bambu

1 Maret 2017   14:00 Diperbarui: 1 Maret 2017   14:05 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saking banyaknya tertawaan di dunia ini
Tukang becak pun tertawa saat menarik becaknya
Betul, puncak kebijaksaan
Ada pada puncak kelucuan
Yang sangat melegakan segala keterikatan

Namun beda ceritanya saat menonton pertunjukan
Karena yang memerankannya
Terpaksa lucu
Atau sekadar mau dibilang lucu
Begitulah panggung sandiwara
Yang dimainkan makhluk-makhluk ciptaan-Nya

Inilah panggungnya
Panggung kita dilahirkan ibu
Dibesarkan ayah
Dan diajak teman-teman bermain ria
Sampai aku juga tak menyadari

Teater yang kumainkan
Terkadang memainkan peran manusia bambu
Menjadi bambu yang runcing dan condong ke langit
Namun begitu kosong rongga dalam tubuhku
Tak hanya langit yang bisa kutusuk
Bisa juga alam sekitarku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun