Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Badai Malam Kemarin

27 Desember 2016   12:57 Diperbarui: 27 Desember 2016   14:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi ranting-ranting kayu yang telah lapuk
Dimakan waktu
Kemarin, adalah masa dimana doa
Jadi penentu
Patah atau terjatu, hanya itu

Ooo, badai kapan kau pulang
kau sesekali datang
Namun, tak membuat hatiku riang
Maaf kutak sopan
Tapi ubahlah penampilanmu jadi
Angin sepoi-sepoi lalu datanglah padaku

Tidak, tidak kumengguruimu
Aku sebagai ranting kayu, tak ada apa-apanya
Tapi coba lihat yang ada di sekelilingku
Tiang-tiang listrik harus menjadi jomblo karenamu
Tak ada kabel yang mengikatnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun