Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Puisi-puisiku Tumbuh di Kompasiana

24 Oktober 2016   14:21 Diperbarui: 24 Oktober 2016   14:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.pintarbiologi.com (tapi sudah diedit sedikit)

Namun, pernah suatu waktu saya mengalami stress berat, karena warnet yang biasa saya tempati untuk nge-Kompasiana tutup selama 2 minggu. Komputer-komputernya rusak, pada saat itu puisi-puisi yang saya tulis meronta-ronta ingin terbang bebas dari sarangnya, ingin cepat-cepat di posting di Kompasiana.

Momen yang paling berkesan selama saya nge-Kompasiana adalah ketika puisi berjudul Seorang Perokok Awam yang berhasil menjadi highline, puisi itu mengkritik wacana kenaikkan harga rokok menjadi 50 ribu, puisi itu hasil dari keluh-kesah para nelayan yang asa di kampung saya, dari puisi itu saya merasa sangat gembira, karena perasaan para nelayan telah terwakilkan ke dalam puisi itu, seakan saya naik di perahu mereka, menggelegarkan puisi itu di tengah lautan, lalu diterbangkan badai menuju ke gedung-gedung pemerintah.

Walau saya merasa belum bisa menyandang gelar sebagai seorang penyair. Akan tetapi, saya tetap mematuhi sumpah penyair sebagaimana dalam puisi Gus Candra Malik

SUMPAH PENYAIR

Karena sajak
Kami bergerak
Bersamamu syair
Kami berzikir
Padamu puisi
Kami mengabdi
Padamu sastra
Kami berkarya

Candra Malik, Kediri, 22 Oktober 2016

Tentu, bersama Kompasiana saya mengaktualisasikan sumpah itu.

TERIMA KASIHKU KOMPASIANA

Kuhaturkan salam untukmu
Salam yang kuambil
Dari pertambangan
Jauh dari dalam tanah
Salam yang tak bisa dibeli
Dan bukan untuk dijual
Hanya untukmu Kompasiana
Salam itu terima kasihku
Harapan-harapanku
Dan doa-doaku
Untuk kejayaanmu

Salam hangat pake senyum manis, teruntuk kang Pepih Nugraha, dan para admin Kompasiana serta seluruh jajarannya sampai tukang sapunya yang tak bisa kusebutkan namanya satu per satu (Selamat Ulang Tahun Kompasiana yang ke-8).

Salam foto: Dokumen Pribadi
Salam foto: Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun