Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak Menjauh Untukmu

15 Agustus 2016   09:19 Diperbarui: 15 Agustus 2016   09:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dua hari sebelum Ayah ingin pergi
anaknya menampakkan air mata sedih
tak sebening dulu lagi
anaknya takut, penyihir yang didongengkan Ayah hidup kembali
walau anaknya tahu, bahwa penyihir itu hanyalah tokoh fiksi

Ayah berkata kepada anaknya
"simpan air matamu itu, rintikkan nanti di atas sajadahmu ketika engkau berdoa untukku"
mendengar itu anaknya tertawa
Ayahnya berkata lagi
"sebaiknya kamu jangan banyak tertawa, karena hidupmu akan menghadapi ujian, tak selamanya indah"

mendengar itu anaknya terdiam
Ayah berkata lagi
"begitulah engkau seterusnya , karena terdiam berarti tak banyak keluhan"

lalu, untuk apa Ayah menjauh dariku ?
Ayahnya menjawab
"karena hidup, 
karena aku seorang Ayah, 
karena untukmu, 
yang berdoa, 
sedikit tertawa, 
yang terdiam, 
yang pergi untuk menghidupimu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun