Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Kebahagian yang Bisa Dilahirkan Ketika Menikah di Usia Ideal

12 Agustus 2016   09:42 Diperbarui: 12 Agustus 2016   09:53 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.weddingku.com

4. Ada Peralatan Dapur (Lahirnya Rumah Tangga Yang Sehat)

Jika poin-poin sebelumnya membahas tentang hati atau perasaan, poin kali ini berbeda--tentang tubuh atau diri, yaitu kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Menurut saya, menikah di usia ideal berarti kita telah mampu menyadari akan pemenuhan kebutuhan pokok dalam rumah tangga, terpenuhinya makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan pokok lainnya seperti peralatan dapur yang menjadi alat pokok dalam memasak segala jenis makanan, meramunya lalu menikmatinya maka, jika kita telah mampu memenuhi kebutuhan pokok dalam rumah tangga, lahirlah KEBAHAGIAAN sehatnya tubuh pasangan suami istri dan mencegah segala jenis penyakit.

5. Ada Peralatan Makan dan Minum (Lahirnya Rumah Tangga Yang Sejahtera)

Tak jauh beda sih antara poin lima, cuma, di poin ini saya maknai sebagai pemenuhan kebutuhan sekunder. Karena menurut saya menikah di usia ideal berarti kita telah mampu menyadari terpenuhinya kebutuhan sekunder dalam rumah tangga, memenuhi hadirnya televesi, radio, kendaraan dan kebutuhan sekunder lainnya, seperti halnya peralatan makan dan minum yang memudahkan kita dalam menyuap nasi dan meneguk air ke dalam mulut. Maka, jika kita telah mampu memenuhi kebutuhan sekunder dalam rumah tangga, lahirlah KEBAHAGIAAN terbantunya pasangan suami istri untuk melakukan aktivitas dalam membangun rumah tangga yang sejahtera.

6. Ada Ruangan Dapur Yang Rapi (Lahirnya Estetika Dalam Rumah Tangga)

Pasangan suami dan istri dapat memupuk hubungannya dengan memasak bersama-sama, apalagi jika ruangan dapur tampak rapi (wah ingin memasak terus sampai lupa makannya). Menurut saya, menikah di usia ideal berarti kita telah mampu menyadari kebutuhan tersier dalam rumah tangga, terpenuhinya perhiasan, jam tangan, gincu (asal jangan menor amat ya..) serta kebutuha tersier lainnya. Maka, dari pemenuhan tersier itu, lahirlah KEBAHAGIAAN rapi dan cantiknya penampilan pasangan suami istri agar menambah kadar cinta satu sama lain, seperti rapinya tampilan dapur, yang dapat menambah nuansa estetik dalam memasak.

7. Ada Air (Lahirnya Spritualitas Dalam Rumah Tangga)

Sebenarnya sih air tidak hanya terdapat di dapur, ada juga di sumur akan tetapi air yang saya maksud adalah air yang dipakai memasak. Menurut saya, penggunaan air dalam memasak membantu kita melunakkan masakan, merebusnya atau mencapurnya untuk dijadikan sup, bayangkan saja bila tak ada air yang kita gunakan memasak (ikan kering akan bertambah kering), begitupun dengan menikah di usia ideal, yang memudahkan kita dalam membangun rumah tangga yang sejahtera, tak lain adalah doa kepada Tuhan yang Maha Esa. Maka, dengan sering-seringnya pasangan suami istri berdoa demi kesejahteraan rumah tangganya, lahirlah KEBAHAGIAAN spritual yang membuat masalah berat dalam rumah tangga menjadi ringan karena Tuhan senantiasa mengijabah doa-doanya.

Itulah 7 (tujuh) kebahagiaan yang bisa terlahir ketika kita telah bisa "mengelilingi dapur sebanyak 7 kali" (menikah di usia ideal) dari hasil refleksi saya dengan petuah dari daerah saya. Semoga bermanfaat, (oh iya saya lupa, memperkenalkan daerah saya--Sulawesi Selatan, Makassar).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun