aku hadir di dalamnya
dalam pengapnya mobil angkutan umum
yang kita tumpangi
engkau menuju sekolahmu
aku menuju rumah mandorku
sangat cantik terlihat
antara kerudungmu dengan baju almamater kampusmu
jelas sepadan
kumencoba diam
tapi tarikku padamu menyeruak kemana-mana
dan mencoba melepas peniti kerudungmu
penyebabnya aku hanya seorang buruh
pahitlah rasanya bila engkau
mencicipi kasihku
sebuah rasa tak mungkin enak
bila tak menyatunya larutan dengan bubuk
sebagai pemanisnya, bukan?
Pembuat kelancanganku ini
karena engkau belajar
dari sebuah meja belajar tak berpapan
itulah yang membuatku
ingin mengenangmu
walau aku hanya seorang buruh
ya, seorang buruh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H