Begitulah aku
selalu menatap ke atas langit
ada banyak bentuk awan
yang bisa aku maknai
putihnya halus
pikirku begitu lembut
siapa lagi jika bukan atas MahaBesarnya--Sang Pencipta
betapa takjub jiwaku menyebutnya
hamparannya begitu jauh membentang
seandainya aku bisa
menjadi bagian indahnya langit biru
pastilah aku ingin hidup selamanya di dunia ini
benar katamu, tidak mungkin
jiwaku akan pulang
di negeri yang tak terjangkau angan
yang lebih biru dari langit dunia ini
lebih halus, dan ada banyak lagi
namun, sebelum jiwaku kesana
kuharus mencari tangga
pijakan kaki yang rapuh ini
setidaknya aku melangkah ke langit biru
seperti dirinya dengan segala keindahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H