Cerah menghilang
sinar menjauh
sejuk berangkat pulang
gelap datang
riuh menghampiri
aku masih berdiri dipojok jendela
memandangi langit
dengan wajah yang tak merona
sambaran petir mengaum di mana-mana
letusan guntur tergeletak
di hamparan langit yang gelap
kelopak mataku berkedip
bertanya kepada percikan
hujan
yang singgah di cermin jendelaku
kenapa langit sampai marah begini?
sebelum percikan hujan itu menjawab
ia mengalir ke bagian bawah jendela
langit menasehati pasangannya, jawabnya
siapa pasangannya?, tanyaku
Bumi,
kenapa?
bumi tak seindah dulu
saat langit pertama kali mengenal bumi
aku merasa bersalah
karena akulah penduduk bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H