ilustrasi
Benar,
di pagi hari aku bersiul
kepada padi
agar burung-burung pencari biji-bijian
tak mencurinya
mereka berlarian
karena suaraku sumbang
tetapi, mereka mendekat lagi
ketika kusebut namamu
tak hentinya-hentinya mulutku bersiul
sampai matahari pun enggan mendengarnya
malam datang
tak mungkinlah mataku
ingin terus berkedip
ia juga butuh pejam
sampai jiwaku
ikut berlayar di bahtera mimpi
di bahtera itu aku melihat kapten kapal wanita
yang kuat mengatur layarnya
di dalam mimpi itu
kulihat
aku hanya sebagai tukang sapu
yang bekerja untuk si kapten kapal wanita
setelah kuterbangun dari bahtera mimpi
kuyakin kapten kapal wanita itu
adalah dirimu,
benarkah dirimu...?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H