Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Implementasi Peningkatan Kapasitas Pemasok Lokal Jaringan Hidrogen

20 Mei 2024   17:45 Diperbarui: 20 Mei 2024   17:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dan Korea Selatan telah lama melakukan kerja sama utamanya dalam bidang ekonomi dan pembangunan. Kondisi itu terus mengalami peningkatan dan menguat khususnya masa pasca pandemi, terutama pada bidang otomotif melalui pengembangan pabrik kendaraan Hyundai, bidang petrokimia  oleh  perusahaan Lotte Chemical serta yang terbaru komitmen dalam komitmen pembangunan klaster industri baja berkapasitas 10 juta ton pada 2025. Berbagai upaya dan kerjasama tersebut diapresiasi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, terlebih keterlibatan Hyundai yang terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen secara global, dimulai dari Indonesia dengan Waste-to-Hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.

"Saya mengapresiasi penuh langkah Hyundai yang aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2) yang tak hanya menguntungkan Indonesia, namun secara jangka panjang  juga untuk pasar ASEAN,"kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung dalam kunjungan kerjanya di  Seoul Korea Selatan Senin (20/5/2024).

"Proyek pengembangan hidrogen tersebut bisa berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi,"

Langkah kerja tersebut sudah memiliki peta jalan jelas, karena dari dalam negeri, raksasa ekonomi Korea tersebut akan menggandeng Pertamina sebagai mitra lokal. Apalagi pada saat bersamaan, pemerintah juga telah melakukan akselerasi dalam pengembangan kendaraan listrik  (EV) serta menyusun  jalan pengembangannya. Bentuknya mulai dari  pemberian berbagai insentif, hingga  pengembangan ekosistem EV di tanah air, dimana Hyundai adalah salah produsen mobil listrik mumpuni. "Dengan status tersebut, pemerintah mendorong Hyundai melakukan langkah peningkatan dalam wujud kenaikan kapasitas bagi UMKM lokal maupun pemasok lokal, termasu memberi akses kepada SDM lokal dalam penguasaan urusan EV ini, tak cuma mobil, tapi masuk juga mesin dan produk turunan seperti stasiun pengisian daya dan supaya Hyundai dapat lebih melibatkan pemasok lokal di daerah sekitar pabriknya," kata Menko Airlangga.


Untuk informasi, saat ini Hyundai  tengah membangun pabrik baterai untuk memproduksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai Indonesia di Karawang, Jawa Barat pada 2024 ini.  Pembangunan pabrik tersebut dilakukan secara patungan LG Energy Solution dan produksi komersialnya akan dimulai  pada kuartal ketiga 2024.
 
Tak  cuma soal percepatan pengembangan kendaraan listri, langkah lain yang juga sedang dikerjakan pemerintah adalah akselerasi transisi energi dari fosil yang berganti ke energi ramah lingkungan seperti panas bumi dan energi surya. "Di luar itu pengembangan teknologi rendah karbon maupun efisiensi energi dan energi alternatif lain seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan juga jadi perhatian, "papar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Terakhir, pemerintah telah mendorong sejumlah kesepakatan dalam   Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) sebelumnya yang didukung oleh Hyundai seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia (pabrik mobil jadi, pabrik gabungan sel baterai, pabrik paket baterai, dan lain-lain).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun