Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Airlangga Hartarto dan Pelabuhan Internasional Patimban Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

24 Januari 2024   16:50 Diperbarui: 24 Januari 2024   17:07 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kebijakan menggencarkan pembanguna berbagai proyek infrastruktur telah menjadi pilihan utama pemerintah dalam strategi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal serupa juga berlaku untuk pelabuhan internasional Patimban yang terletak di kawasan Subang Jawa Barat. 

Pelabuhan yang resmi beroperasi sejak tahun 2021 ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (SN) dalam mendorong penguatan ekonomi kawasan. Hal itu tak lain karena fungsinya  sebagai penghubung sejumlah Kawasan Industri yang merangkum sejumlah wilayah penting seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan pasar internasional. Peran kunci tersebut juga sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi nasional. Fungsi yang juga menjadi bentuk praktis dari perwujudan visi Indonesia yang komprehensif dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan mendorong kemakmuran bagi seluruh masyarakat.

Sejak memulai operasi hingga Desember 2023 lalu, beragam aktifitas telah dilakukan seperti bongkar muat. Untuk domestik, tercatat sebanyak 184.948 CBU (Completely Build Up) dan untuk bongkar muat internasional sebanyak 268.968 CBU, yang terdiri dari bongkar muat car terminal serta layanan terhadap 20 kapal multipurpose. 

Saat ini, pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban fase 1 tahap 1 telah selesai dan sudah beroperasi serta pembangunan fase 1 tahap 2 masih terus dilakukan. "Investasinya besar. Sayang kalau tidak dioptimalkan secara maksimal. Pelabuhan Patimban harus didorong menjadi world class terminal," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau langsung perkembangan pembangunan PSN Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, (24/1/2024).

Sebagai pelabuhan internasional, keberadaan sarana ini juga turut berdampak positif bagi sejumlah daerah sekitar utamanya  pada Kawasan Metropolitan Rebana yang meliputi tujuh Kabupaten/Kota, yaitu Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kuningan, dan Kota Cirebon. 

Kawasan ini sendiri dalam proyeksinya diperkirakan akan mendorong pertummbuhan ekonomi sebesar  7,16%, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77%. Selain itu, sejumlah proposal investasi untuk PSN Kawasan Industri dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp169,5 triliun  juga telah datang. Keberadaan proposal tersebut dimaksudkan untuk mendukung Pelabuhan Internasional Patimban yang berfokus pada produksi semi konduktor, elektronika, dan petrokimia.

Dari sisi biaya, keberadaan pelabuhan Patimban dimaksudkan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan sehingga dapat memberikan penguatan ketahanan ekonomi. Dengan nilai investasi sebesar Rp43,22 triliun, Pelabuhan Internasional Patimban diharapkan juga dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah kawasan pelabuhan ini.  "Ini pada gilirannya diharapkan dengan pelabuhan ini koridor utara Jawa bisa lebih efisien dan membuat tingkat kemacetan di Jakarta akan berkurang,"lanjut Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Peluang berkurangnya kemacetann dari lahan seluas 369 hektar itu tak lain lain juga karena adanya  rencana pembangunan Jalan Tol Akses Patimban  guna memudahkan akses dari dan ke kawasan pelabuhan tersebut. Total biaya pembangunan tol itu sendiri diperkirakan sebesar Rp5,02 triliun, proses konstruksi. Pembangunan jalan tol sebagai akses ke pelabuhan  tersebut akan  dimulai pada awal tahun 2024 akan memiliki panjang 37,05 km yang terdiri dari 22,94 km porsi Pemerintah dan 14,11 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Dari dua proyek PSN ini, serta rencana pembangunan hinterland melalui Kawasan Industri Patimban diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik di Indonesia sehingga memperkuat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing di kancah internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun