Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto dan Penyiapan Kinerja Terbaik Kemenko Perekonomian Tahun 2024

20 Januari 2024   14:45 Diperbarui: 20 Januari 2024   14:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenko Perekonomian memandang optimistis tentang rencana dan pencapaian yang akan dibuat untuk masa kerja sepanjang tahun 2024 ini. Proyeksi positif tersebut tak lepas dari  raihan yang dicapai pada tahun kerja 2023 walau kondisi dalam negeri dan global tak selalu memberi sinyal menggembirakan. Berkaca kepada situasi makro ekonomi sepanjang tahun 2023, ekonomi nasional terbukti mampu tetap mencatat capaian impresif. Sejumlah data menjadi bukti bahwa hal tersebut tidak cuma sekedar angka-angka. Itu bisa dilihat sejak dari tingkat pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III 2023 yang berada di angka 4,94% (yoy) atau 5,05% (ctc).

 Pertumbuhan yang tak cuma kuantitatif, namun juga berkualitas lantaran  terjaganya level  inflasi nasional pada kisaran sasaran 3,01%. Khusus untuk Desember 2023, angka bahkan kian turun yakni di angka  2,61% (yoy) telah menjadi yang terendah sejak tahun 2000 di luar periode pandemi pada tahun 2020 dan 2021.  

Angka yang sejatinya juga menjadi sinyal bahwa situasi positif tersebut akan bisa berlanjut pada kuartal 4 tahun 2023 itu dan menjadi bantalan lanjutan dalam  upaya  peningkatan ketahanan perekonomian nasional di tahun-tahun mendatang.Rilisan data tersebut juga menjadi modal bagin kementerian ini untuk bersiap mengadapi kerja-kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini. 

Bentuknya selain mengevaluasi inisiatiaf yang sudah ada, evaluasi terhadap program yang sudah berjalan termasuk penyiapan pelaksanaan berbagai program yang jadi prioritas. Moment itu dilaksanakan dalam acara bertajuk Leaders' Offsite Meeting pada 18 -- 19 Januari 2024 di Kota Bandung. 

Dalam kegiatan yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta dihadiri oleh seluruh pejabat Eselon I dan II Kemenko Perekonomian tersebut, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kinerja dan Piagam Risiko Tahun 2024. "Ini adalah tahun terakhir kita dari perjalanan empat tahun yang sudah dilewati. Maka capaian ekstraordinary yang telah tercipta ini mari kita lanjutkan, karena ini prestasi bukan kata saya, tapi oleh dunia,"kata  Menko Airlangga Airlangga Hartarto saat membuka kegiatan tersebut.

Dipaparkan kembali oleh Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini bahwa sejumlah capaian telah dicapai oleh lembaga yang dipimpinnya ini seperti kebijakan   Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2023 yang terealisasi hingga Rp260,09 triliun. Angka tersebut untuk tahun 2024 ini ditingkatkan menjadi Rp280 triliun dengan program utama  mendorong realisasi penyaluran KUR Alsintan (Alat Mesin Pertanian).

Dari neraca perdagangan, hingga akhir 2023 lalu, surplus perdagangan tercatat sebesar USD36,93 miliar, yang sekaligus merupakan capaian surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.  Angka tersebut masih sangat mungkin diperbesar dan salah satunya adalah penyiapan produk baru yang berkait dengan dunia industri seperti upgradie semi  konduktor menjadi salah satu industri unggulan. Semua itu juga berkaitan dengan target pmebukaan pasar baru dalam peningkatan kinerja ekspor. 

Salah satu yang terus dilakukan adalah percepatan penyelesaian perjanjian dagang Indonesia dan Uni Eropa dalam kerangka IU-CEPA (Indonesia -- European Union Comprehensive Partnership Agreement), selain juga sedang dikaji perlu tidaknya Indonesia bergabung dalam  blok dagang Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership  (CP-TPP) untuk memberikan akses pasar yang lebih baik di kawasan Amerika Latin.

Untuk tahun terakhir masa pemerintahan presiden Joko Widodo ini, konsentrasi pemerintah kepada pembangunan infrastruktur tetap tidak berubah.  Penyelesaian  berbagai  Proyek Strategis Nasional terus dikebut, salah satunya yakni pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut di sepanjang pesisir pantai Pulau Jawa. Pembangunan diharapkan tidak lagi dalam bentuk fase per fase melainkan dilakukan dengan lebih masif dan dapat dikerjakan melalui skema Public Private Partnership.

Lebih jauh, Menko Airlangga menuturkan bahwa tantangan ketidakpastian global masih menyelimuti kondisi saat ini. Pemerintah perlu mendorong daya beli dalam negeri, salah satunya dengan menjaga tingkat inflasi melalui mekanisme koordinasi yang kuat antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam mengontrol harga komoditas dan menjaga tingkat inflasi secara berkala. Upaya menjaga stabilitas harga dan stok pangan bagi masyarakat tersebut juga dipersiapkan Pemerintah dalam rangka menjelang bulan Ramadhan dan perayaan Idulfitri. "Dengan berbagai hal tersebut, kita melihat bahwa target capaian Bapak Presiden Joko Widodo untuk mencapai pendapatan per kapita kita diakhir tahun 2024 sebesar USD5.500, mempertahankan di upper middle income country, kami optimis ini akan tercapai," pungkas Menko Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun