Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Airlangga Hartarto dan Fokus Kebijakan Luar Negeri Indonesia di Bidang Politik Ekonomi

11 Desember 2023   18:17 Diperbarui: 11 Desember 2023   18:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pemerintah terus berupaya secara konsisten melakukan diseminiasi berbagai kebijakan untuk bisa sampai dan dipahami publik. Salah satu yang menjadi perhatian adalah isu pemanfaatan bonus demografi yang dalam sejarah perjalanan banyak bangsa, hanya akan dialami satu kali saja. Karenanya  menjadi penting untuk semua unsur memahami bahwa  window of opportunity  dan momentum yang mengikuti  harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Keberhasilan memanfaatkan momentum tersebut juga akan mendukung Indonesia untuk dapat lepas dari middle income trap country, menuju high income country.


Salah satu target dari  diseminisasi  kebijakan itu adalah sosialisasi kepada kalangan muda terdidik dari kampus dan perguruan tinggi, sehingga diharapkan pemahaman publik menjadi semakin meningkat termasuk mengenai pemanfaatan bonus demografi melalui kegiatan Ekon Goes to Campus.

Kegiatan Kegiatan yang ditujukan bagi para generasi muda tersebut kembali dilaksanakan di Bandar Lampung pada Senin (11/12) dan dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menyampaikan keynote speech. "Isu  bonus demografi ini menjadi penting untuk diketahui adik-adik mahasiswa karena menjadi bagian penting dari masa depan periode selanjutnay dari pembangunan Indonesia,"kata Menko Airlangga Hartarto di depan tidak kurang dari 400 mahasiswa jurusan Ilmu Politik yang datang dari 28 Universitas seluruh Indonesia yang menghadiri acara tersebut.

Target yang ingin dicapai dari pemanfaatan bonus demografi tersebut adalah untuk  mencapai visi Indonesia Emas 2045.  Upaya yang saat ini juga harus berhadapan dengan sejumlah tantangan, kendati secara makro situasi dan ketahanan ekonomi nasional tetap kuat di tengah situasi situasi global yang penuh ketidakpastian. Indikator kuatnya daya tahan itu bisa dilihat dari data pertumbuhan ekonomi nasional yang  telah kembali ke level pre-covid di kisaran 5%, situasi yang dalam wujud lain bisa dibaca dari konsistennya pertumbuhan ekonomi dalam rentang 8 kuartal berturut. Data yang juga secara langsung menempatkan ekonomi Indonesia tercatat jadi salah satu yang terbaik di dunia.

Di sisi lain, pertumbuhan  konsisten itu terus diperkuat secara tata kelola dan peraturan. Bentuk yang sudah dilakukan adalah dengan mendorong optimalisasi hilirisasi, agar potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah seperti agriculture dan mineral bisa dinikmati secara maksimal. Pemanfaatan secara maksimal itu juga diperkuat oleh Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dalam rangka menjalankan amanat UUD 1945 pasal 33 ayat (3) dimana bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. "Jadi yang kekayaan alam bukan hanya barang yang kilo-kiloan, tapi nilai rupiahnya berapa. Itu yang harus dimafaatkan seluruhnya untuk kepentingan negara," kata Menko Airlangga.

Dalam kaitan situasi global yang masih banyak konflik, pemerintah sejak awal telah mengambil sejumlah langkah yang itu terbukti efektif, seperti keberhasilan dalam penanganan Covid-19,  maupun  kesuksesan dalam Presidensi G20 Indonesia dan Chairmanship ASEAN 2023. "Langkah dan kebijakan yang diambil itu berfokus kepada ekonomi, karena politik luar negeri kita saat ini adalah politik ekononi dan ini berkaitan langsung dengan sospol, maupun hubungan internasional. "Apa yang sudah diraih dari  Kepemimpinan di ASEAN, G20, APEC harus dilanjutkan,"tegas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun