Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

ASEAN Tegaskan Sentralitas dan Outlook on Indo Pacific di KTT Asia Timur

7 September 2023   18:04 Diperbarui: 7 September 2023   18:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu forum dengan jumlah anggota terbanyak dalam rangkaian KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN 2023  yang berlangsung di Jakarta adalah East Asia Summit (EAS). Terbanyak karena dalam forum yang menjadi mekanisme tertinggi  negara-negara di kawasan  sekaligus  platform bagi berkumpulnya banyak negara dengan beragam kepentingan. 

EAS sebagai wadah tertinggi dalam menyelesaikan masalah  kawasan ini menghimpun RRT, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Amerika Serikat, dan ASEAN dalam satu forum dialog.

Di tengah situasi global yang masih tidak menentu, rivalitas kekuatan global lama yang diwakili AS dan Eropa versus China yang muncul sebagai penyeimbang bersama sejumlah negara yang sepemikiran dan terus mencari pijakan di kaawasan-kawasan yang bisa ditarik menjadi koalisi demi kepentingan para pihak, membuat zona seperti Asia Tenggara suka atau tidak harus mengambil posisi secara firm di tengah rivalitas yang meruncing tersebut.

Maka dalam hal ini, Indonesia yang tahun ini menjabat Keketuaan ASEAN sejak awal sudah mengambil sikap untuk tidak mau terlibat atau membiarkan ASEAN terseret  kepada kondisi yang dikendalikan oleh pihak luar dari negara-negara anggota. 

Mengusung ide "ASEAN Matters, Epicentrum of Growth" Indonesia ingin menegaskan bahwa ASEAN adalah kawasan yang bebas dari pengaruh kekuatan global, bebas dari nuklir dan hanya diperuntukkan bagi kesejahteraan bersama.

 EAS adalah  satu-satunya platform kawasan  dengan menghadirkan China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan,  Rusia, Amerika Serikat, dan ASEAN dalam satu forum dialog dengan ASEAN dan menjadi forum tertinggi sebagai forum premier kawasan untuk membahas isu-isu penting yang terjadi dan berkontribusi terhadap solusi atas permasalahan yang ada. .

Inisiatif ini  pertama kali lahir pertama kali tahun 2005 dan diikuti oleh ASEAN Plus Six (ASEAN, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan  India), sebelum berkembang menjadi ASEAN Plus Eight (penambahan Rusia dan Amerika  Serikat) pada 2011. 

Untuk pertemuan pada KTT ASEAN 2023 ini hadir para kepala negara dan pemerintahan dari negara-negara  anggota atau yang mewakili. Pertemuan kali ini juga mengundang Bangladesh sebagai Chair Indian  Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook selaku Chair Pacific Island Forum (PIF).

"Saya  minta kepada seluruh Pemimpin KTT Asia Timur untuk menjadikan forum  ini sebagai tempat memperkuat kolaborasi, sebagai tempat memperkuat kerja sama, bukan  justru mempertajam rivalitas. Saya mengajak pemimpin untuk menunjukkan wisdom, untuk menunjukkan kepemimpinannya agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi  rakyat dunia," tutur Presiden Joko Widodo saat mengawali kata sambutannya  saat membuka  KTT   East Asia Summit (EAS) ke-18 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Salah satu komitmen yang disepakati dari pertemuan ini adalah kesepakatan pada ASEAN Centrality dan  implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dalam menanggapi berbagai isu  yang terjadi di kawasan mulai dari ketegangan di Semenanjung Korea, Selat Taiwan, dan Laut  China Selatan serta rivalitas antara negara-negara besar di kawasan. Forum ini menekankan  pentingnya komunitas internasional yang berbasis pada peraturan serta dialog yang  konstruktif untuk penyelesaian konflik.

Sebagai Ketua yang selanjutnya akan dioper kepada Laos sebagai Ketua untuk tahun 2024 mendatang, Jokowi yang didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan itu mengajak dan meminta komitmen para pemimpin EAS untuk terus  menjadikan kawasan ini menjadi epicentrum of growth dan menjadikan dunia jadi lebih baik untuk semua " Stabilitas dan Perdamaian  adalah kunci untuk mencapai kemakmuran dan tekad ASEAN sangat besar untuk itu melalui peningkatan kerjasama dalam pertemuan ini," lanjut Jokowi.

"Kita semua ingin memastikan kawasan Indo-Pasifik tetap damai, stabil, dan sejahtera. Semua ini hanya bisa kita lakukan bila kita bekerja sama, dan KTT Asia Timur harus menjadi bagian  penting dari upaya ini," tegas Presiden Joko Widodo.  Untuk itu, para pemimpin KTT Asia Timur sepakat untuk mendukung terwujudnya kawasan  sebagai pusat pertumbuhan dunia, dengan diadopsinya "East Asia Summit Leaders'  Statement on Maintaining and Promoting the Region as an Epicentrum of Growth"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun