Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Ingin APIP Jadi Pendorong Transformasi Ekonomi

14 Juni 2023   15:53 Diperbarui: 14 Juni 2023   15:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah dalam upaya pelaksanaan berbagai program transformasi berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023.  RKP yang bertemakan, Peningkatan Produktifitas untuk Transformasi Ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan" itu diwujudkan antara lain dalam bentuk peningkatan kualitas SDM, revitalisasi industri, ekonomi hijau, reformasi birokrasi dan mendorong peningkatan infrastruktur, baik fisik maupun digital untuk meningkatkan konektivitas. Semua disandingkan dengan Bonus demografi penduduk Indonesia, yang akan memasuki masa puncaknya pada periode 2020 sampai 2030 dan harus harus dimanfaatkan agar Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi (high income country).

Tindak lanjut upaya tersebut diturunkan oleh Menko Perekonomian melalui Keputusan Menko Perekonomian Nomor 44 Tahun 2021 yang memandatkan Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG)  membuat sejumlah Pedoman Governansi sektor publik dan korporasi yang diharapkan dapat melengkapi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. " Di sini fungsi aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) tak cuma mengawasai, namun juga perlu menjadi pendorong bagi peningkatan perekonomian inklusif, dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pertanggungjawaban, terutama untuk memastikan pelaksanaan APBN/ APBD berjalan secara efektif, efesien dan menghilangkan praktik-praktik KKN," ucap Menko Airlangga pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 -- Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Jakarta, Rabu (14/6/2023) yang dihadiri oleh presiden Joko Widodo.

Diharapkan juga bahwa APIP tak cuma bertindak sebagai pengawas (wacthdog), namun juga bertindak sebagai mitra strategis pemerintah dalam aspek penekanan keyakinan secara memadai atas  ketaatan dan efektivitas (assurance activities), memberikan masukan (consulting activities), dan memberikan peringatan dini (anti-corruption activities). Selain itu, APIP juga berperan penting dalam mengawal kebijakan terkait transisi dari pandemi menuju endemi. "Saya berharap kita dapat memberi kontribusi terbaik dalam menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah di tahun ini. Oleh karenanya, mari kita tingkatkan sinergi dan kerja sama agar dapat mewujudkan visi Indonesia Maju 2045, demi kesejahteraan masyarakat," pungkas Menko Airlangga.

Paparan Airlangga tersebut adalah penjelasan dari keinginan presiden Joko Widodo  yang menekankan pentingnya aspek pengawasan dalam pelaksanan seluruh program pemerintah. Hal itu terutama yang menjadi tugas  terdepan  BPKP (Badan Penguawas Keuangan dan Pembangunan) yang bertugas  sebagai pengawas internal Pemerintah. Orientasi untuk pengawasan harus melihat kepada hasilnya, bukan hanya memperhatikan prosedurnya saja, agar menciptakan produktivitas dalam penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga ataupun BUMN. ""Itu kenapa saya sering cek ke lapangan, saya ingin pastikan apa yang kita programkan sampai ke masyarakat, karena memang kita lemah di sisi itu. Itu kita turun ke bawah masih ada yang bablas, apalagi tidak. Sekali lagi penguatan dan pengawasan internal jangan jadi aksesoris, jangan ada data-data yang ditutupi, kalau memang salah harus ditunjukkan cara perbaikannya seperti apa," ungkap Presiden Joko Widodo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun