Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apresiasi Airlangga Hartarto kepada Emiten Saham untuk Ekonomi Indonesia

29 September 2022   14:32 Diperbarui: 29 September 2022   14:38 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Bursa saham atau stockmaket adalah jendela bagi yang ingin mengetahui derap dan kegiatan ekonomi satu negara. Keberadannya tidak lepas dari pola kerja dunia usaha yang dalam banyak hal, sangat menggantungkan proyeksi dan rencana bisnis mereka kepada langkah dan kebijakan strategis yang dilakukan pemerintah. Jika sebuah pemerintah mampu mengambil kebijaksaan ekonomi secara tepat dan berhati-hati,maka dunia usaha yang sebagian terwakili di lantai  bursa akan mengikutinya secara otomatis.

Dalam kasus Indonesia, berbagai kebijakan yang diambil khususnya dalam mengatasi dampak global pandemi covid-19 terbukti berhasil dan sesuai dengan yang ditargetkan. Hal itu terlihat dari data pertumbuhan ekonomi yang tetap tumbuh positif di angka 5 persen selama tiga triwulan secara beruntun. Kemampuan yang pada saat bersamaan juga membuat harga-harga tetap stabil dengan tingkat daya beli masyarakat yang tidak menurun secara drastis. Langkah serta data yang pada gilirannya menjadi gambaran bahwa ekonomi Indonesia tengah mengarah kepada pemulihan.


Secara umum, saat ini konsumsi rumah tangga dan berbagai sektor yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi, selain itu trend positif itu bisa dilihat dari penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen yang juga positif. Saat bersamaan, cadangan devisa serta nilai ekspor juga memperlihatkan kenaikan yang signifikan, disampiang catatan neraca perdagangan yang tercatat mencetak surplus secara beruntun selama 28 bulan berturut-turut.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dari sekian data postif ekonomi Indonesia tersebut, peran ada juga peran besar bursa saam atau stock market. Karena seperti indikator bidang lain, IHSG juga mampu mencetak angka positif di tengah pelemahan indeks saham global yang returnnya tercatat diatas 9 persen. Kinerja emiten bursa saham pada semester 1 tahun 2022 juga  terdorong oleh peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi.

"Kita lihat juga kinerja emiten dalam 7 tahun terakhir di mana perusahan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tumbuh 6,5% per tahun. Hingga Agustus 2022 ada 809 emiten yang tercatat dan sepanjang tahun 2022 ada 44 emiten dengan dana terkumpul mencapai Rp21,8 triliun. Kapitalisasi pasar saham Indonesia juga terus meningkat dengan aliran modal asing yang terus masuk ke pasar saham Indonesia," ungkap Menko  Perekonomian Airlangga saat menyampaikan kata sambutan dalam  acara Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Tahun 2022 yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (28/9/2022).
 
Meski telah membuat capaian mengesankan, namun dalam pandangan Airlangga Hartarto sejumlah pekerjaan rumah juga masih menanti mereka yang bergerak di perusahaan emiten ini, salah satunya adalah pendalaman pasar keuangan dan pengembangan pasar modal. Dari sisi pemerintah, kebijakan yang diambil antara lain adalah mendorong dan mempersiapkan berbagai kebijakan fiskal dan non-fiskal yang bisa memberikan insentif bagi para emiten.   

 Sosialisasi dalam  Pelayanan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) juga akan terus dijalankan dalam upaya perbaikan iklim usaha serta peningkatan investasi di Indonesia. Untuk itu, Airlangga mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangaj (OJK) yang memperpanjang masa pelaksanaan aturan relaksasi atura bagi emiten hingga Marer 2023 dalam menjaga kinerja dan stabilitas Pasar Modal akibat penyebaran Covid-19.


"Tahun ini Indonesia memimpin G20 dan tahun depan memimpin ASEAN. Jadi, 2 panggung teater ekonomi ini diminta untuk dimanfaatkan oleh AEI yang merupakan tempat para juara emiten di pasar modal," tutur Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu.

Terakhir, Menko Airlangga berharap emiten terus mendorong sustainable finance untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan penanganan perubahan iklim serta pasar modal akan semakin kuat sebagai sumber pembiayaan untuk menopang perekonomian nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun