Musibah datang silih berganti di muka bumi Indonesia khususnya, mulai dari banjir, longsong bahkan sampai gunung meletus di Sinabung dan lainya dan baru saja kita saksikan meletusnya atau erupsi Gunung Kelud-Jawa Timur.
Tentunya Bencana Alam ini menimbulkan korban jiwa atau pun harta, dan juga menimbulkan rasa kesedihan, belas kasihan, korban-korban, penyesalan, dan pertanyaan-pertanyaan dalam diri ini.
Musibah atau bencana alam ini tidak ada yang bisa meprediksi datangnya kapan dan siapa yang terkena dampaknya.
Apa dibalik Musibah ini?
1. Dalam Agama Islam
A. Musibah ini merupakan sudah menjadi Sunah-Nya/Ketetapan-Nya.
Dalam kitab Al-qur'an :
“Apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi bumi, lalu Kami mengurangi bumi itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya, Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya.” (Q.S.Ar-Ra’d: 41).
dalam tafsirnya :"Kami mengurangi bumi itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya” adalah dengan tenggelamnya sebagian bumi, gempa, dan berbagai macam bencana. Semua ini, sebagaimana terungkap dalam ayat di atas, adalah semata-mata atas kehendak-Nya.
Dalam Ayat lainya Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 51: yang artinya “Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (Q.S. At-Taubah: 51)
B. MOMENTUM KEIMANAN DAN KESABARAN
Dengan kejadian musibah tentunya manusia selaku makhluk Tuhan kita harus menyadari bahwa segala bentuk bencana alam yang merupakan sunatullah itu merupakan bukti dari ke-Mahakuasaan Allah. Dengan itulah, kita seharusnya menyadari betapa manusia ini sangat lemah dan tidak berdaya di hadapan ke-Mahakuasaan Allah.