"Jalan menuju cinta sejati itu rumit. Makin sulit jalannya, makin ajaib kisahnya".
Sahil Mirza, putra dari seorang produser film terkenal: Bilal Mirza. Tak mau hidup di bawah bayang-bayang ayahnya, Sahil mencoba peruntungannya dengan menulis naskah film.
Suatu hari, saat teamnya sedang reading, datang seorang perempuan tak dikenal mengkritik naskah yang dia tulis. "Penulisnya pasti tidak pernah jatuh cinta", ujar perempuan itu.
Begitulah mereka berkenalan. Sahil jatuh cinta pada pandangan pertama.
Perempuan itu adalah Sweety Chaudhury, anak dari Balbir Chaudhury, orang terkaya di Moga, Punjab. Kota penghasil sari terbaik.
Tak tanggung-tanggung, demi cinta pada pandangan pertamanya, Sahil mengejar Sweety dari New Delhi hingga ke Punjab.
Fakta yang tidak diketahui oleh Sahil, Sweety sebenarnya sedang dikurung oleh keluarganya karena memiliki kekasih seorang Muslim.
Dari dialog-dialog yang mengalir renyah di film Ek Ladki Ko Dekha Toh Aisa Laga, kita bisa belajar bahwa menikah beda agama di India, dalam kasus ini pria Muslim dengan perempuan Hindustan Punjab, pun bukan hal yang lazim dan mudah. Islamphobia memang menjadi isu sosial yang cukup hangat di India.
Tapi Sahil tidak kehabisan akal. Untuk menarik keluar Sweety dari penjagaan keluarga, Sahil mengadakan kelas akting. Sahil berhasil. Bahkan, dia diundang ke pesta ulang tahun neneknya Sweety.