Mohon tunggu...
pablo permata
pablo permata Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UHAMKA

MAHASISWA UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Beretika Islam dalam Bermedia Sosial

14 Juli 2023   17:05 Diperbarui: 14 Juli 2023   17:07 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup pada era digital membuat kita bisa dengan mudah mengakses informasi yang tak hanya cepat, tetapi juga besar. Hal ini juga mengubah cara kita mengkonsumsi hingga memberikan informasi itu. Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan kegiatannya. Keberadaan dan peranan teknologi informasi dan Komunikasi telah membawa era baru perkembangan dunia, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan di Indonesia pada umumnya.

Perkembangan dalam dunia komunikasi dan informasi ini telah membawa kita ke dunia global dan menjadikan masyarakat secara terus menerus diterpa (exposure) oleh media sehingga terciptalah masyarakat informasi (information society) bahkan sekarang menjulur ke information gaps (kesenjangan informasi). Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendorong umatnya untuk melakukan research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk teknologi komunikasi sebagaimana anjuran Allah SWT dalam Alquran.

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Hal tersebut dikenal dengan etika. Etika dalam berkomunikasi harus memperhatikan kejujuran, terus terang, keharmonisan hubungan, pesan yang tepat, menghindari kecurangan, dan konsistensi antara pesan verbal maupun nonverbal serta memperhatikan apakah para komunikator memotong suatu pembicaraan atau tidak. Komunikasi yang baik bagi umat Islam adalah komunikasi yang sesuai dengan kaidah agama, nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran dan Hadits. Agama sebagai asas kepercayaan atau keyakinan masyarakat serta ideologi yang menjadi tolak ukur norma yang berlaku. Pada prinsipnya, komunikasi Islam tidak hanya sekedar menyampaikan pesan, tetapi juga merubah sikap dan perilaku komunikan.

Dalam ajaran Islam, mendapatkan dan memberikan informasi mutlak diperlukan. Karena melalui penyampaian informasi itulah masyarakat bisa memperoleh berbagai pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuannya. Islam melihat bahwa media sosial dapat digunakan sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi, menyebarkan informasi, dakwah, pendidikan, rekreasi, dan untuk kegiatan positif di bidang agama, politik, ekonomi, dan sosial serta budaya. Oleh karena itu Islam juga mengajarkan etika dalam bermedia sosial. Berinteraksi melalui media sosial harus dilakukan tanpa melanggar ketentuan agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ada hal hal yang harus diperhatikan dalam menyikapi konten/informasi di media sosial. Konten/informasi yang berasal dari media sosial memiliki kemungkinan benar dan salah, yang baik belum tentu benar, yang benar belum tentu bermanfaat, yang bermanfaat belum tentu cocok untuk disampaikan ke ranah publik dan tidak semua konten / informasi yang benar itu boleh dan pantas disebar ke ranah publik.

Ada beberapa cara agar etika berkomunikasi kita bisa sesuai dengan ajaran Al Qur'an yakni seperti selalu berkomunikasi di dasarkan kebenaran dan kejelasan informasi, Dalam melakukan aktivitas komunikasi, Islam memandang bahwa komunikasi yang dilakukan harus ada tujuan dan maksud yang baik (dakwah) untuk saling mengingatkan kebaikan dan nasihat-menasihati dalam kebenaran agar kemaslahatan dalam kehidupan akan selalu terwujud. Sebagaimana firman Allah Swt, dalam Alquran surah al-Ashr ayat 1-3 yang memiliki Arti : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Selalu melakukan tabayyun setiap menerima informasi baru, Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, tentu melalui jaringan internet dalam media sosial, kita sangat mudah menemukan atau menerima informasi tanpa terhalang jarak dan waktu. Untuk itu perlu adanya filtrasi dalam menerima informasi agar kita terhindar dari hal-hal yang merugikan, baik kerugian untuk diri sendiri maupun terhadap orang lain. Untuk mencapai ketepatan data maupun fakta sebagai bahan informasi yang akan disampaikan kepada orang lain atau masyarakat luas sebagai aktivitas interaksi dan komunikasi, maka diperlukan terlebih dahulu pemeriksaan secara seksama oleh komunikator. Dalam hal ini Al-Quran memberikan perintah Tabayyun (teliti dan jeli) dalam menerima informasi, sebagaimana firman Allah Swt dalam Alquran surah al-Hujurat ayat 6 yang memiliki Arti:"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Menghindari saling mengolok, Islam mengajarkan agar dalam aktivitas komunikasi harus bersifat saling menghargai dan menghormati atas perbedaan, baik perbedaan atas suku ras dan budaya, maupun perbedaan pilihan, dan pendapat. Hal ini sebagaimana ditegaskan firman Allah Swt dalam Alquran surah al-Hujurat ayat 3 yang artinya Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

https://www.youtube.com/watch?v=JsFsF1s9Xu4
https://www.youtube.com/watch?v=JsFsF1s9Xu4

Berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan terdapat nilai kebaikan didalamnya, Dalam berkomunikasi, kita harus pintar menggunakan cara dan bahasa yang baik agar tersirat nilai-nilai kebaikan. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Alquran surah an-Nahl ayat 5 yang artinya "serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".

Etika komunikasi menjadi hal yang penting dalam ajaran agama islam. Komunikasi yang baik bagi umat islam adalah komunikasi yang sesuai dengan kaidah agama, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan hadist. Dampak perkembangan teknologi menurut kita umat Islam yang berpegang pada Alquran seutuhnya, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya adalah positif. Tergantung bagaimana kita memanfaatkannya dan menyikapinya perkembangan zaman sekarang yang semakin berkembang sangat pesat dan juga diri kita bagaikan media untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Maka kemajuan teknologi sekarang ini mudah-mudahan akan menjadi batu loncatan kemajuan umat Islam kedepannya.

Referensi

Abdillah, N. (2021). Hukum dan Etika Berinteraksi Melalui Media Sosial Menurut Islam. FATAWA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 108-119.

Dewi, M. S. R. (2019). Islam dan etika bermedia (kajian etika komunikasi netizen di media sosial instagram dalam perspektif islam). Research Fair Unisri, 3(1).

Lubis, M. S. I. (2021). Teknologi informasi dan komunikasi dalam perspektif islam. Publik Reform, 8(1), 79-88.

Mardiah, A. (2022, October). Fenomena Flexing: Pamer di Media Sosial dalam Perspektif Etika Islam. In Proceeding International Conference on Tradition and Religious Studies (Vol. 1, No. 1, pp. 309-319).

Nazaruddin, N., & Alfiansyah, M. (2021). Etika Komunikasi Islami Di Media Sosial Dalam Perspektif Alquran Dan Pengaruhnya Terhadap Keutuhan Negara. Jurnal Perawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 4(1), 77-91.

Nur, I., & Muttaqin, M. N. (2020). Bermedia Sosial dalam Perspektif Maqashid Syari'ah (Membangun Komunikasi di Media Sosial Berdasarkan Etika). Palita: Journal of Social Religion Research, 5(1), 1-14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun