Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya di Ujung Senja

14 September 2024   09:05 Diperbarui: 14 September 2024   09:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bima menepuk bahu Raka pelan. “Percayalah, Rak. Hubungan kita nggak akan hilang. Kita bisa berubah, tapi hati kita selalu terhubung. Kalau suatu saat kamu merasa sendiri, lihat saja matahari di langit. Aku akan melihat matahari yang sama, di tempat mana pun aku berada.”

Raka menatap Bima, senyumnya mulai terbentuk. “Kamu terlalu bijak untuk ukuran petani.”

“Hahaha, jangan salah. Petani juga bisa punya filosofi tinggi. Cuma karena kita sering menatap langit.”

Senja mulai memudar, dan kegelapan mengambil alih langit. Meski malam segera turun, Raka merasa lebih tenang. Mereka mungkin akan berubah, tapi ia yakin, selama masih ada langit yang sama, persahabatan mereka tak akan pudar.

“Jadi, kamu yakin kita akan baik-baik saja?” tanya Raka sekali lagi.

Bima mengangguk. “Kita akan baik-baik saja. Selalu.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun